Arab Saudi Siap-siap Beralih ke Energi Surya

Panel surya terluas dunia, di Gurun Mojave, California Selatan, Amerika Serikat
Sumber :
  • www.cbc.ca/Steve Marcus-Reuters

VIVA.co.id - Arab Saudi selama ini dikenal sebagai negeri kaya minyak dan pengekspor minyak mentah terbesar di dunia. Tapi negeri ini sudah siap dengan kelangkaan bahan bakar fosil di masa depan.

Dua BUMN Bangun Pembangkit Tenaga Surya di NTB

Dikutip dari IB Times, Jumat 22 Mei 2015, Arab Saudi mempertimbangkan untuk mendalami energi surya dan mengekspor energi alternatif di masa depan.

"Di Arab Saudi, kami mempertimbangkan nantinya pada suatu hari, kami tak lagi membutuhkan energi fosil," ujar Menteri Minyak Arab Saudi, Ali Al-Naimi dalam konferensi perubahan iklim di Paris, Prancis.

Al-Naimi mengatakan dia tak tahu secara persis kapan kelangkaan energi fosil itu akan terjadi. Meski demikian, negerinya sudah mempersiapkan kondisi tersebut.

"Saya tak tahu kapan itu, apakah 2040, 2050 atau setelah itu. Jadi kami telah memulai mengerjakan program pengembangan energi surya," ujar dia.

Dengan program energi alternatif itu, Al-Naimi berharap di masa depan Arab Saudi bisa mengekspor energi surya dan mulai meninggalkan bahan bakar fosil.

"Kami nanti akan mengekspor tenaga listrik (surya) gigawatt," kata dia.

Al-Namini mengatakan harga minyak yang cukup besar sekitar US$30 atau US$40 per barel tak akan membuat tenaga surya menjadi tak potensial untuk bisnis. Sang menteri malah berpandangan sebaliknya.

"Saya yakin energi surya akan lebih ekonomis dibanding bahan bakar fosil," kata dia.

Laman CNBC menyebutkan, Arab Saudi merupakan negara konsumer terbesar yang mengonsumsi minyak tanah di Timur Tengah. Negeri ini juga mengonsumsi lebih dari 25 persen total produksi minta mentah untuk digunakan secara domestik. Padahal produksi minyak mentah Arab Saudi lebih dari 10 juta barel per hari.

Arab Saudi bisa terancam krisis. Menurut laporan 2012 Citigrup, jika permintaan minyak Arab Saudi terus tumbuh pada tingkat yang ada saat ini, maka diperkirakan pada 2030 nanti, akan menjadi negeri pengimpor minyak.

Pengguna Tenaga Surya Disarankan Siapkan Cadangan Listrik
Kapal pesiar Turanor Planet Solar (ilustrasi)

ITS Lombakan 2 Kapal Tenaga Matahari ke Jepang

Tim Batharasurya targetkan posisi 3 besar

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016