Kadin Genjot Pengembangan Kawasan Indonesia Timur

Jembatan di Jalur Trans-Sulawesi
Sumber :
  • Antara/ Ekho Andriyanto

VIVA.co.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan mendorong realisasi percapatan pembangunan ekonomi wilayah timur Indonesia. Kadin akan membangun kawasan industri terpadu di Wilayah NTT, NTB, untuk industri peternakan, Sulawesi selatan, dengan nilai investasi ditargetkan mencapai US$50 juta.

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Wilayah Timur, Annar Salahuddin Sampetoding mengatakan, pihaknya akan mengembangkan kerja sama bisnis dan Investasi di wilayah timur baik melalui program kemitraan public to private partnership (Pemerintah-swasta) atau private to private partnership (swasta-swasta). Selain itu, dia juga menyatakan Kadin akan menyiapkan wadah promosi serta menjembatani kerja sama ini khusus untuk wilayah timur.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
"Kita akan fasilitasi perusahaan-perusahaan di berbagai sektor prioritas Industri untuk mendapatkan informasi atas potensi program dan proyek pembangunan yang ingin dilaksanakan," ujar Annar di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 25 Mei 2015.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Menurutnya, langkah strategis harus segera dilakukan demi percepatan pembangunan, di antaranya, adalah untuk penghapusan ketimpangan ekonomi, pemerataan pendapatan, perluasan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan masyarakat dalam penguatan manusia di wilayah timur Indonesia.

"Kita juga ingin alih teknologi di kawasan timur juga dipercepat. Demikian juga keterampilan dan kewirausahaan di sana, terus kita dorong, juga pengembangan kapasitas bisnis dan keuangan masih perlu ditingkatkan," ucap Annar.

Sementara itu, Ketua Bidang Investasi, Perbankan dan Pengembangan Usaha Wilayah Timur Kadin, Reza V. Maspaitella mengatakan bahwa pihaknya akan membangun kawasan industri terpadu di wilayah NTT, NTB, untuk industri peternakan, Sulawesi selatan untuk sektor hasil pertanian cokelat dan kedelai serta maluku yang akan dijadikan lumbung ikan nasional.

"Saya perkirakan investasi dari proyek pengembangan untuk sektor kawasan terpadu itu mencapai lebih dari US$50 juta. Pemerintah hendaknya memberikan fasilitas yang memadai serta perlakuan izin usaha khusus untuk wilayah timur," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya