VIVAnews - Pengumuman daftar calon tetap (DCT) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Rabu malam menguak berbagai keanehan. Salah satunya, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menemukan, jumlah calon tetap dari 5 partai lebih banyak dari daftar calon sementara (DCS).
Padahal, menurut JPPR, jumlah DCS tak bisa ditambah, hanya dimungkinkan penggantian berdasarkan Pasal 62 ayat 4 UU No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu. "JPPR meminta Badan Pengawas Pemilu mengkritisi itu. Kok bisa DCS bertambah?" ujar Koordinator Nasional JPPR, Jerry Sumampouw, usai melapor ke Badan Pengawas Pemilu, di Gedung Djuang, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2008.
Terdapat 5 partai yang calonnya bertambah, yakni:
1. Partai Pemuda Indonesia, DCS berjumlah 277 tapi DCT berjumlah 278 atau bertambah 1 orang;
2. Partai Damai Sejahtera, DCS berjumlah 322 tapi DCT berjumlah 323 atau bertambah 1 orang;
3. Partai Bulan Bintang, DCS berjumlah 389 tapi DCT berjumlah 395 atau bertambah 6 orang;
4. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, DCS berjumlah 92 tapi DCT berjumlah 101 atau bertambah 9 orang;
5. Partai Persatuan Pembangunan, DCS berjumlah 452 tapi DCT berjumlah 472 atau bertambah 20 orang.
Menerima laporan ini, Badan Pengawas Pemilu kembali berjanji menindaklanjuti. Anggota Badan Pengawas Pemilu, Wirdyaningsih, menduga DCS bertambah karena kelalaian verifikator. Sebelum DCS keluar, sejumlah calon yang seharusnya memenuhi syarat, luput dimasukkan dalam DCS. Setelah DCS terbit, calon-calon itu kemudian mendatangi KPU dan berhasil mengklarifikasi pencalonan dan persyaratan mereka.
Meski demikian, Pengawas Pemilu tetap akan mengklarifikasi lebih lanjut ke Komisi Pemilihan umum. "Kalau terbukti ada orang baru (masuk DCT), jelas ada pelanggaran Undang-undang dan kode etik," tandas Wirdyaningsih.
Terpopuler: Oxford United Menang di Semifinal, Marselino Ferdinan Jadi Captain Tsubasa
Berita mengenai kemenangan Oxford United menjadi buruan pembaca VIVA Bola sepanjang Minggu 5 Mei 2024.Klub milik pengusaha Indonesia, Anindya Bakrie ini berhasil menang.
