Faisal Basri & Hatta Rajasa Berseteru Soal Industri Bauksit

Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/VIVAnews
VIVA.co.id
Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran
- Mantan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, menuding mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, sebagai biang keladi hancurnya industri bauksit. Tudingan ini membuat gerah Hatta.

Prioritas Kebijakan Menteri ESDM Baru Arcandra Tahar

"Baguslah. Kalau diam semua, saya yang bingung," kata Faisal, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa 26 Mei 2015.
Pertamina Bakal Ngebor Migas di Laut China Selatan


Kemarin, Faisal melontarkan pendapat bahwa Hatta merupakan pihak di balik kacaunya industri bauksit. Dia mengatakan, bahwa Hattalah sosok di balik Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri

"Hatta Rajasa biang keladinya. Ini tunjuk nama, deh," kata dia, di Jakarta, Selasa 26 Mei 2015.


Faisal beralasan bahwa aturan tersebut membuat industri bauksit nasional hancur, karena perusahaan bauksit tidak boleh lagi mengekspor bauksit.


Disebut-sebut larangan ekspor ini karena permintaan perusahaan aluminium terbesar Rusia, yaitu UC Rusal. Ketika itu, Rusal berencana menanamkan investasinya di Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan bauksit di Kalimantan.


Akibat larangan ekspor ini, ada 40 juta ton bauksit dari industri nasional untuk internasional hilang. Dampaknya, harga alumina Rusal di dunia internasional melonjak.


"Kan kebetulan waktu itu mau Pilpres (Pemilihan Presiden), mau Pemilu. Itu saja, kok, dan semua orang tahu kalau Pemilu itu butuh uang yang banyak," kata dia.


Tak terima


Menerima tudingan tersebut, Hatta tidak terima dan merasa difitnah. Dalam akun resmi Twitter-nya, dia menjelaskan, bahwa tak pernah membuat kebijakan larangan ekspor mineral bauksit seperti yang dilontarkan Faisal kepada dirinya.


"Tidak benar saya selaku Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) membuat kebijakan melarang ekspor mineral bauksit," kata dia, dikutip hari ini.


Hatta mengatakan, bahwa perumusan kebijakan tersebut ada di ranah Kementerian ESDM. Tak hanya itu, larangan ekspor mineral bauksit merupakan amanat UU Minerba No. 4 Tahun 2009.


"Sebagai Menko adalah kewajiban saya untuk memastikan bahwa UU tersebut dapat dijalankan. Adapun peraturan teknisnya menjadi wewenang Kementerian ESDM," kata dia.


Hatta juga menepis tudingan-tudingan Faisal seperti keterkaitan keikutsertaan Hatta dalam Pilpres dan Rusal.


"Perihal tuduhan Faisal terkait keikutsertaan saya di Pilpres, saya jelaskan bahwa itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan pemberlakuan UU itu. Apalagi, sampai dikaitkan dengan perusahaan Rusal Rusia. Saya tidak bisa didikte asing untuk kepentingan nasional kita!" kata dia.


Siap tanggung jawab


Faisal pun siap bertanggung jawab terkait pernyataannya itu. Dia mengklaim siap diperiksa aparat hukum.


"Kalau orang banyak bicara, ayo kita cari kebenaran. Saya siap," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya