Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri
VIVA.co.id
- Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), membentuk Indonesian Science Fund (ISF). Mereka menargetkan dana penelitian Rp360 miliar selama tiga tahun.
Target tersebut akan dialokasikan kepada 250 hibah baru. Rencananya, rata-rata per tahun akan dianggarkan Rp1,5 miliar untuk para ilmuwan dan insinyur Indonesia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Begini Rupa Api Jenis Baru
Target tersebut akan dialokasikan kepada 250 hibah baru. Rencananya, rata-rata per tahun akan dianggarkan Rp1,5 miliar untuk para ilmuwan dan insinyur Indonesia.
Baca Juga :
Bahaya Olimpiade Rio dari Sisi Ilmuwan
Disampaikan Wakil Ketua AIPI, Profesor Satryo Soemantri Brodjonegoro, saat ini ISF murni masih menggunakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan.
"Sekarang murni baru dari LPDP sebesar Rp400 miliar," ujar Satryo.
Mengenai anggaran penelitian bagi ilmuwan dan insinyur Indonesia ini, Satryo menegaskan bahwa AIPI takkan pilih kasih dalam mengalokasikannya kepada salah satu bidang saja. Diungkapkannya, semua bidang akan disasar.
"Tidak fokus ke satu penelitian bidang saja. Semua akan kami sasar. Baik itu untuk penelitian fisika, kimia, biologi, ilmu rekayasa, pertanian, kedokteran, energi, dan lingkungan, serta ilmu sosial dan pendidikan," tutur dia.
Sementara itu, mengenai jumlah maksimal dana yang akan diterima oleh para ilmuwan, Satryo juga menekankan bahwa tak ada jumlah maksimal atau minimal.
"Selama (penelitian) itu patut untuk diberi (anggaran), maka akan kami berikan," ucapnya.
Diketahui, ISF merupakan badan otonom yang dikontrol langsung dan di bawah arahan AIPI. Kelahiran ISF ini tak hanya dilakukan oleh pemerintah Indonesia, melainkan oleh pemerintah Australia dan Amerika Serikat.
Nantinya, badan tersebut akan menjadi acuan bagi para ilmuwan dan insinyur Indonesia, saat memerlukan pendanaan dalam penelitian kelas dunia, sehingga diharapkan mampu meningkatkan daya saing bangsa. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Disampaikan Wakil Ketua AIPI, Profesor Satryo Soemantri Brodjonegoro, saat ini ISF murni masih menggunakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan.
