Sumber :
- Viva.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id
- Kasus pencurian perangkat infrastruktur telekomunikasi makin marak belakangan ini. Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) bersama Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) pun mengadukan hal ini ke pihak berwajib.
Hasil dari aduan ini, kedua asosiasi pun sepakat menandatangani kerja sama pengamanan aset infrastruktur telekomunikasi yang didukung oleh Polri. Ketua Aspimtel, David Bangun, mengungkapkan bahwa di Indonesia saat ini ada sekitar 73 ribu tower telekomunikasi dengan rincian 40 ribu tower dikelola Aspimtel, sedangkan sisanya dikelola ATSI.
Tapi sayangnya, kata David, infrastruktur itu menjadi incaran para pencuri. Tower dirusak dan beberapa bagiannya dicuri. Dalam data asosiasinya, tahun lalu ada sekitar 1.000 kasus pencurian maupun perusakan tower. Angka itu makin naik pada tahun ini.
"Angka makin tinggi. Per April 2015 saja sudah naik lebih dari 50 persen dibanding kasus 2014," kata dia usai penandatanganan kerja sama di Gedung Indosat, Kamis 28 Mei 2015.
Di depan pejabat Polri, David juga mengeluhkan meluasnya komponen tower yang dicuri oleh para penjahat. Selain mencuri kabel, baterai, modul, bahkan perangkat aktif juga dicuri.
Tentunya dengan adanya hambatan tersebut, David mengatakan, hal ini berdampak pada kualitas layanan telekomunikasi yang diberikan ke masyarakat. Pelanggan dipastikan akan mengeluh, bahkan hal ini akan mengganggu kegiatan masyarakat karena telekomunikasi merupakan kebutuhan yang vital.
David mengatakan, memang selama ini layanan pengamanan sudah dijalankan di wilayah. Namun baginya, dengan adanya kerja sama itu akan bernilai strategis bagi kelanjutan infrastruktur industri telekomunikasi.
"Sejauh ini, di daerah sudah kerja sama. MoU lebih strategis, yaitu terkait bagaimana perencanaan dan tindakan penegakan hukum yang terstruktur. Termasuk juga nanti penyusunan rencana atas tingkat gangguan keamanan tersebut," kata dia.
Seringnya kasus pencurian komponen tower telekomunikasi juga makin membuat operator telekomunikasi dan pengembang tower makin terjepit.
Apple Bangun Tempat Riset Dulu, Baru Jualan di Indonesia
Direksi Apple sudah datang ke Indonesia.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :