Mahasiswa UGM Ciptakan Lampu Khusus buat Dokter Gigi

Mahasiswa UGM Ciptakan Lampu Khusus buat Dokter Gigi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id
Pemerintah Bangun 'Senjata' Lawan Perusahaan Teknologi Asing
- Seorang dokter gigi ketika memeriksa kesehatan gigi pasien kadang direpotkan dengan alat penerangan dan alat lain yang dugunakan secara bersama. Misalnya, satu tangan harus memegang senter untuk menerangi rongga mulut pasien dan alat periksa gigi lainnya.

Alat Ini Bisa Pantau Kesehatan Jantung Pasien dari Jauh

Kerepotan itu mendorong lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk menciptakan lampu khusus bagi para dokter gigi yang disebut portable medical finger glow (Mediglow). Kelima mahasiswa itu ialah Silva Eliana Aspriyanti, Ratih Setyawati (Fakultas Kedokteran Gigi), Zakaria Abdur Rahman, Dennis Atyugrastiwi (Fakultas Teknik Industri), dan Muhammad Belva Ababil (Fakultas Teknik Mesin).
UGM Ciptakan Alat Deteksi Zat Berbahaya pada Makanan


Lampu itu diklaim mempermudah tenaga medis dalam melakukan pemeriksaan gigi. Silva Eliana mengatakan bahwa alat yang dikembangkan merupakan alat penerangan jenis LED yang bisa digunakan pada jari di balik sarung tangan tenaga medis.


“Alat ini mudah digunakan dan bisa dibawa ke mana saja, bahkan saat pengabdian di daerah pelosok, karena bersifat
portable
(mudah dibawa-bawa),” katanya.


Penggunaan Mediglow tidaklah rumit. Hanya dengan memasang gelang dan cincin Mediglow kemudian menyelimutinya dengan sarung tangan medis, maka alat itu siap untuk digunakan dalam pemeriksaan gigi.


”Gelang dan cincin bisa disesuaikan ukurannya dari S, M, L serta warna dan coraknya,” ujar Silva.


Dennis menjelaskan bahwa selain bersifat
portable
, alat yang mereka kembangkan juga memiliki keunggulan lain, yakni dapat disterilisasi menggunakan ozon dan alkohol. Di samping itu juga menggunakan prinsip ergonomi, yaitu dimensi alat disesuaikan dimensi postur kerja manusia sehingga pekerja dapat bertugas dengan nyaman.


Mediglow telah diproduksi massal. Bahkan, alat itu sudah tersebar di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia melalui kerja sama dengan Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia.


”Saat ini kami tengah dalam proses pengajuan paten dari Dirjen HKI (Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual),” kata Dennis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya