Suhu Bumi di 2015 Akan Jadi Yang Terpanas Sejak 1880

Cuaca super panas di Australia
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip

VIVA.co.id - Para ahli perubahan iklim mengungkapkan bahwa tahun 2015 akan diisi dengan suhu terpanas sepanjang sejarah. Setiap tahun, suhu di Bumi semakin melonjak tinggi.

Bahkan, untuk kawasan Antartika terpantau dua hari berturut-turut mengalami suhu terpanas selama bulan Maret tahun ini.

Panas Ekstrem Sempat Terjadi di Malang

Sementara itu, selama periode Januari hingga April, di negara seperti Guinea, Ghana, Venezuela, dan Laos, catatan suhunya yang terpanas mengalami kenaikan 0,68 derajat celcius di atas rata-rata.

Sedangkan dilihat dari periode tahunnya, tercatat 12 bulan di tahun 2014, temperatur suhunya selalu mengalami kenaikan terus menerus. Menurut Profesor Adam Scaife yang memimpin penelitian iklim di Met Office, tahun ini akan menjadi rekor suhu terpanas.

"Sejak Desember (2014) kami sudah memperkirakan bahwa tahun ini akan mencatat rekor baru yakni sekitar 0,64 derajat celcius di atas normal dan suhu global yang lebih tinggi sepanjang tahun ini, bila dibandingkan tahun lalu," ungkap Adam dikutip dari Daily Mail, Jumat, 29 Mei 2015.

Menurut pengukuran suhu global dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), tahun 2014 suhu globalnya mencapai 0,68 derajat celcius atau 1,24 derajat fahrenheit di atas rata-rata jangka panjang.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), melaporkan pada periode tahun ini mulai dari Januari hingga April ini, suhunya melebihi periode sama di tahun sebelumnya dengan 0,80 derajat celcius atau 1,44 derajat fahrenheit di atas rata-rata abad ke-20.

Salah satu penyebab dari panasnya suhu global ini, diakibatkan oleh adanya fenomena alam El Nino yang berada di Samudera Pasifik membuat curah hujan di daerah tropis, sehingga menyebabkan kekeringan di Afrika dan India.

Diketahui, El Nino merupakan fenomena penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik, sekitar equator khususnya di bagian tengah dan timur.

El Nino bagaikan dua mata koin, terkadang membantu menghangatkan atmosfer Bumi, karena air dingin dari laut yang menyerap panas berlebih. Namun, terkadang pula membawa kondisi musim dingin yang ekstrem ke daratan Eropa bagian Utara.

Dengan demikian, panasnya suhu global di tahun 2015 ini menjadi yang terpanas sejak tahun 1880. (ase)

Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016