BI Terima 250 Lembar Uang Palsu Tiap Bulan

Uang palsu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
Aksi Sindikat Uang Palsu di Bali, Ajak Main Judi
- Bank Indonesia Malang menyebut peredaran uang palsu tidak hanya ditemukan menjelang Ramadhan saja. Setiap bulan, institusi pencetak uang itu menerima sekitar 250 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

Polisi Tangkap Dukun Pengganda Uang di Malang

Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Jawa Timur, Dudi Herawadi, mengatakan temuan itu berasal dari penyetoran berbagai bank di sekitar Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo.
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor


"Kami menerima dari berbagai bank, mereka minta klarifikasi uang palsu," kata Dudi, Jumat 29 Mei 2015.


Sebab, menurutnya, hanya BI yang bisa menetapkan apakah uang tersebut palsu atau tidak. Menurutnya, uang palsu yang masuk ke BI segera dimusnahkan.


"Uang palsu nilainya nol, tapi itu membawa kerugian bagi masyarakat yang menerimanya," katanya.


Dia memaparkan, uang palsu ditemukan dalam pecahan Rp100 ribu disusul pecahan Rp50 ribu. Menurutnya, BI nyaris tak pernah menerima uang palsu dengan pecahan Rp20 ribu ke bawah.


"Sangat sedikit ada pecahan kecil. Uang palsu menyasar pecahan besar saja," katanya.


Jika diasumsikan pecahan uang palsu yang ditemukan menggunakan Rp50 ribu dan Rp100 ribu sebanyak 250 lembar, maka kerugian masyarakat setiap bulan di wilayah Malang Raya mencapai Rp25 juta.


"Itu kerugian masyarakat yang menerima uang palsu, karena tidak bisa diganti," katanya.


Dia menghimbau masyarakat untuk waspada dan memeriksa uang dengan teliti. Menurutnya, uang palsu mudah dibedakan jika pemegang uang teliti.


"Bahan kertas sudah berbeda, apalagi tulisan mikro BI itu pasti tak bisa dipalsu, jadi masyarakat harus wapada meraba, menerawang dan melihat jika merasa curiga," katanya.


Dia menyarankan bagi masyarakat yang bertransaksi dalam jumlah besar, sebaiknya membayar menggunakan jasa bank, seperti jasa transfer.


"Kalau bayar puluhan juta pasti akan kesulitan jika harus memeriksa satu per satu lembaran uangnya, lebih aman bila melakukan transaksi dengan cara pembayaran lain, seperti transfer via bank," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya