Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Saat ini, kalau disebut nama Piyu, maka yang terlintas adalah musisi sukses yang dikenal punya puluhan koleksi gitar mahal. Tapi, siapa sangka, ternyata pria kurus ini dulu pernah hidup sudah di Jakarta.
Ia mengatakan, sekitar tahun 1995, saat belum lulus kuliah, ia gelisah ingin mencari jati diri. Karena hasrat jadi musisi belum tercapai, sedangkan di Surabaya ia merasa hidupnya stagnan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Piyu Jual CD di Restoran Cepat Saji
Ia mengatakan, sekitar tahun 1995, saat belum lulus kuliah, ia gelisah ingin mencari jati diri. Karena hasrat jadi musisi belum tercapai, sedangkan di Surabaya ia merasa hidupnya stagnan.
Baca Juga :
Piyu Gandeng Vokalis Muda untuk Album Barunya
Maka dengan modal nekat, pria ini membawa gitarnya naik kereta ke ibu kota. “Waktu itu saya cuma bawa uang Rp75 ribu di dompet. Sampai Jakarta terpaksa harus rela tidur di bengkel milik saudara,” ujarnya.
Untuk menyambung hidup, ia lalu bekerja sebagai
cleaning service
di sebuah toko serba ada. Ia mengenang harus datang kerja setiap pukul 21.00 WIB lalu pulang subuh, dan dibayar Rp10 ribu.
“Ya meski tak banyak, lumayan bisa buat beli nasi Padang, itu saja saya sudah senang. Meski hidup sulit selama setahun di Jakarta, saya merasa bersyukur, karena siangnya lowong, saya jadi banyak nulis lagu,” kenangnya.
Mantan gitaris Padi, Piyu menjadi bintang tamu spesial di acara
Satu Jam Lebih Dekat TVOne
, Sabtu 30 Mei 2015. Piyu menceritakan masa-masa suksesnya bersama Padi dan saat menjadi produser musik.
Video lebih lanjut tentang wawancara seru ini dapat Anda saksikan di bagian
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Maka dengan modal nekat, pria ini membawa gitarnya naik kereta ke ibu kota. “Waktu itu saya cuma bawa uang Rp75 ribu di dompet. Sampai Jakarta terpaksa harus rela tidur di bengkel milik saudara,” ujarnya.
