Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan tim khusus untuk melakukan pengawasan dan penyelidikan makanan-makanan berbahaya yang masih banyak beredar di pasar.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Yusni Emilia Harahap, kepada VIVA.co.id mengatakan pihaknya sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan pengawasan, terutama menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Baca Juga :
Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
Baca Juga :
Laba Indofood Sukses Makmur Anjlok 24,8%
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Yusni Emilia Harahap, kepada VIVA.co.id mengatakan pihaknya sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan pengawasan, terutama menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Dia menjamin Indonesia akan bebas dari makanan yang mengandung dari zat-zat berbahaya, seperti boraks, formalin, dan beras plastik.
"Nanti ada tim kami yang turun, Ada petugas khusus yang tugasnya berkaitan dengan keamanan pangan," ujar Yusni di Jakarta, Senin, 1 Juni 2015
Menurut Yusni, para petugas akan diturunkan di seluruh wilayah Indonesia, sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
"Karena para petugas sudah diberikan pelatihan khusus, bisa sekaligus sebagai penyidik. Terutama menjelang Lebaran, kita lebih memastikan makanan apa yang beredar," katanya
Yusni menjelaskan, tim petugas khusus yang diturunkan tersebut bukan bersifat musiman, hanya menjelang hari besar umat beragama saja. Melainkan tim khusus itu sudah ada di tiap-tiap daerah untuk melakukan pengawasan makanan.
"Hanya saja saat Ramadan dan Lebaran lebih diintensifkan lagi. Mereka diturunkannya lebih gencar," ujarnya
Dia melanjutkan, pengawasan makanan berbahaya bukan hanya peran dari Kementerian Pertanian, tetapi juga Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Semua pihak harus ikut peran, baik di daerah maupun pusat. Frekuensi pengawasan kami terus sama-sama tingkatkan," ujar Yusni
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menjamin Indonesia akan bebas dari makanan yang mengandung dari zat-zat berbahaya, seperti boraks, formalin, dan beras plastik.