Sumber :
VIVA.co.id
- Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi pada Mei 2015, sebesar 0,5 persen. Tingkat inflasi tahun kalender tercatat 0,42 persen, dan inflasi tahun ke tahun (
year on year/YoY
) sebesar 7,15 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, Senin 1 Juni 2015, menuturkan bahwa dari 82 kota, inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen.
Baca Juga :
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, Senin 1 Juni 2015, menuturkan bahwa dari 82 kota, inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen.
Sementara itu, kenaikan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang 0,03 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Pangkal Pinang, sebesar minus 0,61 persen.
"Kenaikan harga ikan menjadi penyebab tertinggi untuk inflasi di Kota Palu," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta.
Dijelaskannya, jika dilihat menurut kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan. Tertinggi kedua pada makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Tertinggi ketiga pada perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.
"Untuk bahan makanan, beras memang masih deflasi. Tetapi untuk perumahan, tarif listrik menyumbang andil sebesar 0,02 persen, karena ada penyesuaian tarif," ujarnya.
Penyewaan perumahan dan kontrakan, lanjut Suryamin, menyumbang andil sebesar 0,01 persen terhadap inflasi sebesar 0,5 persen.
Bulan lalu, BPS melaporkan laju Inflasi April 2015, tercatat sebesar 0,36 persen menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, kenaikan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang 0,03 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Pangkal Pinang, sebesar minus 0,61 persen.