Ini Harga Pangan yang Mulai Naik Jelang Ramadhan

Manfaat cabai merah bagi kesehatan.
Sumber :
  • http://www.reinha.com

VIVA.co.id - Musim kering yang mulai dialami Indonesia pada Mei lalu harus diwaspadai pemerintah. Sebab, dampak dari perubahan cuaca tersebut telah mengganggu produksi beberapa komoditas salah satunya cabai.  

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan menjadi jauh lebih penting diperhatikan, seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat jelang bulan Ramadan. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, bahwa perubahan harga cabai merah menjadi penyebab utama kenaikan laju inflasi pada Mei 2015 sebesar 0,5 persen. Cabai merah mengalami kenaikan sebesar 22,22 persen selama bulan Mei, dan memiliki andil 0,1 persen terhadap Inflasi dengan bobot 0,44 persen.
Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016

"Ini dikarenakan pasokan cabai merah berkurang, karena faktor cuaca juga sehingga saat ini produksi cabai merah menurun," ujar Suryamin di kantor BPS Pusat, Senin 1 Juni 2015.
Pendapatan Usaha Naik, Optimisme Pelaku Bisnis Meningkat

Suryamin mengatakan, penuruan produksi cabai merah ini terjadi di 69 kota perhitungan inflasi. Hal tersebut menyebabkan harga cabai mengalami kenaikan. 

"Tertinggi kenaikannya di Medan 96 persen dan Aceh 94 persen,'' tambah Suryamin.

Selain cabai, terbatasnya persediaan daging ayam ras di pasar juga memicu kenaikan harga komoditas ini. Sehingga menjadi komoditas kedua terbesar yang memicu inflasi. 

"Andilnya , 0,9 persen stok daging ayam di 70 kota IHK, di Tanjung Pandan, naik 25 persen dan Jambi naik 18 persen," jelasnya.

Kemudian, meningkatnya permintaan pasar akan komoditas telur ayam jelang Ramadhan, membuat komoditas tersebut juga memiliki andil dorong inflasi.  Telur ayam memiliki andil sebesar 0,04 persen dan bobot 0,6 persen, dimana terjadi kenaikan harga di beberapa daerah seperti Batam Bandar Lampung dan kediri.

Bawang merah juga masuk komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu sebesar 6,19 persen, Hal itu terjadi karena kurangnya persediaan. Andil Bawang Merah sebesar 0,03 persen dan bobot 0,56 persen. 

Sementara itu berdasarkan harga yang diatur pemerintah, Tarif Dasar Listrik (TDL), memiliki andil sebesar 0,02 persen mendorong inflasi. 

"TDL karena administered price 0,26 persen tapi bobotnya cukup tinggi 3,45 persen, hal ini juga karena permen kementerian ESDM yang menaikkan harga sejak Januari lalu," ujarnya.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya