Sumber :
VIVA.co.id
- Perusahaan Umum Badan Urusan logistik (Perum Bulog) memiliki persediaan beras sebanyak 5,8 bulan saat ini. Dengan persediaan sebanyak itu, aksi spekulan pasar menjelang Ramadhan, yang ingin memainkan harga beras diyakini dapat diredam.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Bulog masih menguasai stok. Kami yakin minimal sampai Ramadhan, harga masih relatif terkendali," kata Direktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartanti, Jakarta, Senin 1 Juni 2015.
Menurutnya, terlalu beresiko bagi spekulan untuk menahan persediaannya beras yang dimiliki selama Ramadhan. Sebab, pemerintah punya persediaan yang cukup untuk segera melakukan operasi pasar, kalau ada kenaikan harga terjadi.
"Mereka (spekulan) akan melihat, tidak mungkin melakukan spekulasi ketika pemerintah punya stok. Kalau melakukannya, mereka akan rugi," kata dia.
Namun, menurutnya, peran pemerintah sangat penting untuk memastikan persediaan Bulog terjaga pada level yang tepat. Sehingga, bisa mengantisipasi gejolak yang terjadi di pasar.
"Menurut saya, persediaan ideal Bulog yang sebesar 10 persen dari total produksi nasional," tambahnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Mereka (spekulan) akan melihat, tidak mungkin melakukan spekulasi ketika pemerintah punya stok. Kalau melakukannya, mereka akan rugi," kata dia.
