BKPM: Proyek Listrik, Investor Jepang Masih Sebatas Minat

Ilustrasi kabel listrik
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan ada tiga perusahaan asal Negeri Sakura yang berminat menginvestasikan modalnya pada proyek pembangkit tenaga listrik Indonesia.


Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, mengatakan, tiga perusahaan asal Jepang tersebut sudah berniat mengeluarkan modal senilai US$3 miliar. Hal itu didapatkan setelah dia melakukan kunjungan ke Jepang.


"Itu yang tercatat oleh kami selama Januari-Maret 2015. Jadi, kami ingin Jepang bisa menjajaki sektor tersier, khususnya infrastruktur karena kami banyak program-programnya," ujar Azhar, di kantornya, di Jakarta, Senin 1 Juni 2015.
Qatar dan Jordania Janji Tingkatkan Investasi di RI


Realisasi Investasi Kuartal II Capai Rp151,6 Triliun
Menurut Azhar, dalam kerja sama di proyek-proyek ini, BKPM optimistis penanam modal dari negara Jepang bisa terus bertambah menyusul tingginya minat pemodal Jepang di sektor tersier pada kuartal I-2015.

RI Masuk Jajaran 3 Negara Tujuan Utama Investasi di Asia

"Karena dari Januari sampai April 2015, minat mereka (Jepang) untuk investasi di sektor tersier sudah mencapai US$1,64 miliar," katanya.


Dengan begitu, kata Azhar, angka tersebut naik signifikan sebesar 89,4 persen, dibandingkan komitmen yang masuk pada 2014 yang sebesar US$869 miliar.


Azhar menjelaskan, saat ini BKPM terus berusaha meyakinkan para pemodal dari Jepang untuk bisa lebih menanamkan modalnya, khususnya di sektor infrastruktur ketenagalistrikan.


"Tapi memang, sektor manufaktur Jepang tetap jadi prioritas, dengan begitu, kami harap investasi sektor tersier, khususnya di ketenagalistrikan ini juga bisa diakomodasi," ujarnya.


Meski menyatakan telah berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia, Azhar melanjutkan, para investor Jepang tersebut masih belum sepenuhnya yakin, terutama soal kesiapan pemerintah Indonesia dalam menyediakan sarana dan prasarana pendukung.


"Nah masalahnya, ini sebagian besar calon investor belum ada pengajuan izin prinsip. Itu mereka masih menunggu kepastian tersebut dari pemerintah," katanya.


Dia menjelaskan, para pemodal dipastikan akan membutuhkan jaringan transmisi untuk menyalurkan listrik mereka, misalnya ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).


"Tapi kan, dari PLN masih belum bisa menentukan kapan akan membangun sarana ini. Jadi, mereka masih sebatas minat (investasi) saja," ujar Azhar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya