Menkominfo: Bakal Ada Operator yang Tumbang

SIM card atau kartu SIM
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, jumlah operator telekomunikasi di Indonesia saat ini dinilai tidak efektif. Untuk itu, konsolidasi antaroperator telekomunikasi mutlak diperlukan.

Apple Bangun Tempat Riset Dulu, Baru Jualan di Indonesia

"Ini yang menjadi alasan saya mengapa selalu mendorong adanya kondolidasi," ujar Rudiantara usai menjadi pembicara di Simposium Nasional Cyber security di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 4 Juni 2015.

Menurut dia, untuk menjalankan bisnis telekomunikasi, operator harus menguras sumber daya yang sangat besar. Menurut data yang ia miliki, setiap tahun industri telekomunikasi harus mengeluarkan US$5 miliar untuk keperluan belanja.

Tarif Interkoneksi Turun, Pemerintah: Demi Masyarakat

Ini merupakan salah satu hal yang dianggap memberatkan operator sehingga, dia memprediksi, suatu saat nanti bakal ada operator telekomunikasi yang tumbang menyusul dinamika iklim industri.

"Percayalah, nanti juga ada operator yang tumbang. Hanya masalah waktu saja," ujarnya menambahkan.

Menkominfo: Permen Interkoneksi Terbit September 2016

Pria kelahiran Bogor ini mengatakan, operator yang akan tumbang bisa diprediksi dari tiga hal yaitu Capital Intensive, Technology Intensive, dan Regulasi Intensif.

Untuk Capital Intensive, pengusaha yang mau masuk bisnis telekomunikasi harus memiliki banyak modal. Jika tak punya dana besar, bisnis perusahaan akan terbengkalai.

Selanjutnya, dari kriteria Technology Intensive, dalam menjalankan bisnisnya, operator harus memiliki akses teknologi, jika tak punya akses maka akan mangkrak.

"Masalahnya, sebentar saja, teknologi perkembangannya itu cepat," kata dia.

Hal lainnya yang mendorong bisnis operator telekomunikasi adalah regulasi.

"Nah, dari situ, dicek deh operator telekomunikasi mana saja yang punya itu semua. Yang utamanya, Capital Intensive-nya."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya