Tren Banting Setir dari Bisnis Minyak ke Gas Bumi

Ilustrasi rig minyak lepas pantai
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
- Perusahaan minyak internasional Royal Dutch Shell, diperkirakan akan mengubah fokus bisnisnya di masa depan dari minyak ke gas alam dan
Liquefied Natural Gas
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
(LNG). Hal tersebut, tercermin dari akuisisi yang dilakukan terhadap BG Group Internasional. 

OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Pakar minyak dan gas dari TNO, sebuah konsultan energi di Belanda, Cyril Widdershoven, berpendapat alasan utama Shell  melakukan akuisisi, karena BG Group, perusahaan asal Inggris itu berhasil dalam mengembangkan bisnis gas bumi dari hulu sampai ke hilir. 

"Shell bekerja dengan mengubah fokus eksplorasinya dari minyak ke gas mulai dari hulu hingga ke hilir," ujarnya seperti dilansir dari The Anadolu Agency, Jumat 12 Juni 2015

Sebagai informasi, perusahaan minyak multinasional itu telah mengumumkan persetujuan pembelian BG Group senilai US$70 miliar. Kesepakatan dan proses administrasi antara kedua pihak diharapkan akan selesai dalam satu tahun. 

Bergabungnya dua raksasa perusahaan minyak ini merupakan yang kedua terbesar setelah pada 1998 Exxon mencaplok Mobil senilai US$75 miliar. 

Dari minyak ke gas

Widdershoven mengatakan, bertambahnya cadangan gas yang dimiliki Shell dari BG Group, akan mendorong daya saing perusahaan di sektor gas, jika dibandingkan perusahaan minyak lainnya. 

"Kekuatan BG Group, terutama pada gas," tambahnya.

Senada dengan Widdershoven, seorang analis strategi dari The Hague Centre for Strategic Studies, Sijbren de Jong, mengatakan akuisisi tersebut merupakan hal yang tepat seiring dengan tren masa depan. 

"Kebanyakan perusahaan minyak kesulitan menemukan eksplorasi minyak baru, dan sekarang trennya lebih fokus pada gas," tambahnya. 

Widdershoven menekankan bahwa permintaan untuk gas alam akan meningkat lebih besar dari untuk minyak dan produk minyak di masa depan.

"Bisnis produksi minyak Shell telah sedikit tertinggal dibanding kisah sukses perusahaan lain, tetapi perkembangan gas dan perdagangannya telah sukses," katanya. 

Tak cuma Shell

Tak cuma Shell, sebagai perusahaan energi yang menguasai sumber gas, Pertamina memungkinkan berperan sebagai aggregator gas nasional. Pertamina dapat menjangkau pasokan dari sumber dari dalam dan luar negeri dan memasok di banyak destinasi di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan bisnis gas Pertamina akan lebih dominan dibandingkan saat ini yang terkonsentrasi pada minyak. Karenanya, Pertamina dan anak-anak perusahaan di sektor gas saat ini agresif membangun infrastruktur.

Dia mencontohkan, Pertamina kini tengah memproses rencana pembangunan beberapa fasilitas penerima LNG, baik di Jawa, Kalimantan, maupun Bali. Infrastruktur tersebut akan melengkapi infrastruktur penerima LNG yang sudah ada, yaitu FSRU Jawa Barat dan Arun Regas.

Melalui PT Pertamina Gas (Pertagas), Pertamina sedang menyiapkan proyek pembangunan pipa gas di Pulau Jawa yakni ruas Pipa Semarang - Gresik dan Semarang-Cirebon yang apabila proyek itu tuntas Trans Java Pipeline akan terwujud. Selain di Pulau Jawa, Pertagas juga membangun jalur pipa gas dari Arun ke Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatra Utara.

"Perluasan jaringan ini sangat diperlukan, karena Pertamina bertekad untuk menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemandirian energi nasional," katanya.

Dari dalam negeri, Pertamina kini telah memproduksi gas sebanyak 1,63 miliar kaki kubik per hari dan telah mendapatkan alokasi gas dari dalam bentuk gas pipa seperti gas Jambaran-Tiung Biru dan Terang Sirasun Batur maupun dalam bentuk LNG domestik baik dari Bontang maupun Tangguh.

Adapun sumber dari luar negeri, Pertamina mendapatkan kepastikan pasokan impor LNG dari Cheniere Corpus Cristy, Amerika Serikat, sebanyak 1,5 juta ton mulai 2019 selama 20 tahun, juga dari Afrika sebanyak 1 juta ton per tahun, mulai 2020 untuk jangka waktu 20 tahun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya