- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengatakan, sektor jasa keuangan syariah di Indonesia saat ini sedang tumbuh dengan pesat. Meski demikian, pertumbuhan pesat itu belum optimal.
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia baru mencapai 4,7 persen dengan volume usaha Rp268 triliun.
"Pangsa pasar itu masih kecil, masih bisa dioptimalkan," ujar Jokowi saat meresmikan Pasar Rakyat Syariah 2015 dan Pencanangan Kampanye Nasional 'Aku Cinta Keuangan Syariah' yang diselenggarakan OJK di Parkir Selatan Senayan, Minggu, 14 Juni 2015.
Jokowi mengatakan, derdasarkan data dari Bank Dunia, sebanyak 36,1 persen orang dewasa di Indonesia, masih belum memiliki rekening bank. Kondisi itu, ditambah dengan potensi bonus demografi yang akan didapat Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, harus dilihat sebagai peluang untuk mengoptimalkan pangsa pasar keuangan syariah.
"Semua kondisi itu meningkatkan jumlah kelas menengah di Indonesia. Pada akhirnya mereka membutuhkan jasa keuangan yang handal," ujar Jokowi menambahkan.
Jokowi mengatakan kondisi itulah yang bisa dimanfaatkan oleh pasar keuangan syariah. Indonesia merupakan negara terbesar yang menerapkan konsep ekonomi Islam itu terbukti dengan banyaknya lembaga keuangan berbentuk BMT (Baitul Maal wa Tamwil) dengan 18 juta lebih rekening syariah. Indonesia juga adalah negara penerbit sukuk terbesar, dan satu-satunya negara yang menerbitkan sukuk ritel.
"Semua itu harus dipandang sebagai suatu modal awal untuk mengoptimalkan potensi keuangan syariah kita," ujarnya.
Presiden mengatakan, pemerintah mendukung diselenggarakannya kampanye 'Aku Cinta Keuangan Syariah' yang diselenggarakan oleh OJK diselenggarakan di 7 kota besar sejak kemarin, 13 Juni 2015 hingga hari ini. Kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan keuangan syariah di masyarakat.
Meningkatnya penggunaan jasa keuangan syariah akan menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah global, dan pada akhirnya menjadi suatu faktor pendorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.
"Kampanye ini harus mendapat dukungan bersama karena kunci pertumbuhan penggunaan jasa keuangan syariah adalah pemahaman masyarakat secara berkelanjutan, disertai perlindungan nasabah yang dilakukan OJK."
Selain melakukan pencanangan kampanye dan peresmian Pasar Rakyat Syariah, Jokowi secara simbolis memberikan 4 buku tabungan Simpanan Pelajar Perbankan Syariah (SimPel iB) kepada 4 perwakilan pelajar dari TK, SD, SMP, dan SMA. Turut hadir mendampingi Jokowi, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Dharmawan Hadad.
(mus)