Pekerja Ini Berbohong Terinfeksi MERS Agar Dapat Cuti Kerja

wabah virus mers di korea makin mengkhawatirkan
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id
Rawat Pasien MERS, Staf Rumah Sakit Dilarang Naik Haji
- Dua orang staf bagian penjualan asal Korea Selatan ini berurusan dengan polisi dan terancam dipecat. Pasalnya, mereka sengaja berbohong menyebar rumor mengenai tempat kerja di sebuah pusat perbelanjaan menjadi tempat penyebaran virus MERS. Tujuannya, agar toko tersebut ditutup dan staf perempuan itu memperoleh jatah cuti dari kantor. 

Pariwisata Korsel Mulai Pulih Setelah Wabah MERS
Laman Dailymail, Sabtu, 13 Juni 2015 melansir, wanita yang tinggal di daerah Incheon itu mengaku kepada polisi bahwa dia sengaja mulai menyebar rumor itu melalui akun media sosial. Kekasih perempuan itu turut membantu dengan menyebar informasi bohong itu melalui Facebook dengan akun lainnya.

Korsel Usaha Pulihkan Pariwisata Usai Krisis MERS
Sementara, seorang perempuan lainnya yang tinggal di pusat Ibu Kota Seoul mengambil cuti dua hari saat bosnya mengirimkan sebuah pesan pendek. Seseorang yang mengaku sebagai suaminya, kemudian menjawab pesan pendek itu dan mengatakan dia sedang tertidur di sebuah rumah sakit usai dinyatakan positif mengidap MERS.

Kantor berita Korsel, Yonhap mengatakan, polisi dan pekerja kesehatan kemudian berhasil menemukan perempuan itu di rumahnya usai menghubungi bosnya. Dia sama sekali tak menderita atau menunjukkan gejala apa pun dari MERS seperti demam atau batuk. 

Kepada polisi, perempuan itu mengatakan sedang tak ingin bekerja. Di antara negara lainnya, Negeri Ginseng memang diketahui memiliki jam kerja paling panjang usai Meksiko. 

Hingga hari Minggu ini, total korban tewas akibat MERS telah mencapai 15 orang dan menjangkiti 145 orang lainnya. Selain menewaskan belasan orang, MERS juga memukul sektor perekonomian di Negeri Ginseng.

Puluhan ribu calon turis terpaksa membatalkan kunjungan mereka ke Korsel, karena khawatir tertular MERS. Virus itu dibawa ke Negeri Ginseng oleh seorang pengusaha yang baru saja melakukan perjalanan dari kawasan Timur Tengah. Sejauh ini, korban tewas merupakan pasien lanjut usia atau warga yang telah menderita penyakit serius sebelumnya. 

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya