Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rupiah terdepresiasi sebesar 2,06 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada selama Mei lalu.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Pada minggu keempat bulan lalu level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah di 34 provinsi mencapai Rp13.177,66 per dolar AS. Sementara itu, rata-rata pelemahan rupiah tertinggi terjadi di Papua, dengan rata-rata perdagangan rupiah mencapai Rp13.237 per dolar AS.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Pelemahan kurs rupiah dengan dolar AS ini sudah sejak Juni 2014," ujar Kepala BPS, Suryamin di Kantornya, Senin 15 Juni 2015.
Dengan euro menurutnya, pada periode yang sama rupiah terdepresiasi sebesar 1,48 persen. Level terendah rata-rata di 34 provinsi mencapai Rp14.706 per euro. Di Provinsi Maluku pelemahan euro paling terasa yaitu sebesar Rp14.977 per euro.
Sedangkan, terhadap dolar Australia dan yen Jepang, rupiah terapresiasi masing-masing 0,52 dan 0,98 pada minggu keempat bulan lalu.
Halaman Selanjutnya
Dengan euro menurutnya, pada periode yang sama rupiah terdepresiasi sebesar 1,48 persen. Level terendah rata-rata di 34 provinsi mencapai Rp14.706 per euro. Di Provinsi Maluku pelemahan euro paling terasa yaitu sebesar Rp14.977 per euro.