Terungkap, Rahasia Aneh Manusia Tercepat Sejagat

Sprinter Jamaika, Usain Bolt, usai menjuarai 200 meter
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id - Sebuah penelitian membedah rahasia aneh kemenangan manusia tercepat di jagat, Usain Bolt, saat memecahkan rekor lari cepat 100 meter pada final atletik dunia 2009 di Berlin, Jerman. Saat itu Bolt melahap lintasan 100 meter dengan catatan waktu 9,58 detik.

Studi terbaru dari peneliti University of Cincinnati, Ohio, AS menemukan kunci sukses dari catatan rekor fantastis itu adalah sinkronisasi dengan lawan terberatnya, Tyson Gay. Sang lawan berada di sisi kanan saat momen pemecahan rekor tersebut.

Dikutip The Conversation, Senin 15 Juni 2015 disebutkan secara tidak sadar, Bolt dan Gay berlari dengan langkah serempak atau sinkronisasi. Hal ini dianggap aneh.

Tapi karena Bolt memiliki langkah yang lebih lebar dan panjang dibanding Gay, ia akhirnya bisa memenangi final lari atletik 100 meter itu.

Diketahui untuk finish pada lari cepat 100 meter itu, Bolt mengambil 41 langkah, sedangkan Gay butuh 45-46 langkah. Tapi yang menarik itu adalah sinkronisasi langkah keduanya yang tanpa disengaja.

Manusia Tercepat Bidik Rekor Baru di Olimpiade Terakhirnya

Untuk sampai pada kesimpulan itu, peneliti memanfaatkan analisa video frame per frame dari langkah kedua atlet itu. Dalam analisa, penelitian yang dipimpin pakar kognitif, psikologi eksperimental, Michael J Richardson itu menemukan hampir 30 persen langkah Bolt dan Gay tersinkronisasi atau serempak.

Peneliti mengatakan salah satu yang mempengaruhi keserempakan langkah keduanya yaitu faktor lingkungan sekitar.

Disebutkan sinkronisasi bisa dipengaruhi oleh informasi pendengaran dan visual. Peneliti mengatakan, tepuk tangan berirama dalam sebuah gedung konser bisa memacu spontanitas gerak sinkronisasi dalam waktu singkat. Begitu juga dengan bunyi alat tertentu di stadion bisa memicu langkah serempak.

Soal rahasia sinkronisasi langkah Bolt, peneliti berpendapat Bolt mengambil saisat melangkah lebih besar atau meningkatkan tempo langkahnya. Sebab bobot Bolt lebih besar sehingga beban tubuhnya membuatnya lebih lambat.

Studi peneliti menemukan sinkronisasi langkah Bolt dengan Gay bisa difasilitas pada peningkatan tempo.

Peneliti mengatakan menghadapi tempo langkah Gay yang lebih cepat, pelari Jamaika itu mungkin telah meningkatkan temponya sambil menjaga langkahnya lebih panjang, sehingga ia bisa bergeral lebih cepat.

Temuan ini, kata peneliti, makin membuka peluang untuk memahami sinkronisasi spontan dengan orang lain bisa meningkatkan kinerja motorik individu. Peneliti mengatakan hasil studi itu masih bisa dikembangkan dan belum final. Masih ada kemungkinan studi lain yang membantah temuannya.

Hasil studi ini telah diterbitkan dalam the Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance.

Olimpiade Rio 2016 Jadi yang Terakhir Bagi Usain Bolt
Seorang anak perempuan saat menyaksikan pertandingan rugby

Fakta Miris di Olimpiade Rio 2016

Atlet-atlet papan atas dunia tak mampu menarik minat penonton.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016