Perusahaan Ini Dinilai Pantas Pimpin Holding BUMN Energi

ilustrasi pompa minyak.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson/Files
VIVA.co.id
Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya
- Pembentukan induk usaha, atau
holding
Enam Bulan, Realisasi Investasi Energi Mencapai US$876 Juta
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi merupakan salah satu solusi meningkatkan daya saing perusahaan nasional. Jika terwujud, perusahaan holding
Ada Potensi Bahan Bakar Tersembunyi di Bawah Samudera
tersebut juga harus dipilih secara selektif oleh pemerintah. 

Dari beberapa BUMN energi, PT Pertamina dinilai paling siap untuk menjadi perusahaan induk BUMN energi. Karena, perusahaan itu memiliki kapitalisasi modal paling besar di antara BUMN energi lainnya, serta pengalaman luas di kancah internasional.

"Meskipun (syaratnya) tidak harus seperti itu, namun pemerintah dapat mempertimbangkan hal tersebut,’ ’kata Mantan Pelaksana Sekjen OPEC, Maizar Rahman, dalam siaran persnya, Senin 15 Juni 2015. 

Dalam peta jalan (roadmap) sektor energi yang dimiliki pemerintah, Pertamina sebenarnya sudah dipersiapkan untuk memegang peran tersebut. Namun, hingga saat ini belum dilakukan karena perkembangan bisnis sektor hilir perusahaan itu masih bisa dimaksimalkan . 

"Sekarang tergantung pemerintah, maunya seperti apa," tambahnya. 
    
Sebagai informasi, Pertamina memiliki aset paling besar, yaitu Rp704 triliun ketimbang ketiga perusahaan plat merah energi lainnya seperti Perusahaan Gas Negara (PGN) Rp77 triliun, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rp603 triliun, dan Rekind sebesar Rp1,93 triliun.  

Untuk dapat mengejar ketertinggalannya seperti dengan Petronas, Malaysia misalnya, maka pemerintah harus mempertimbangkan pembentukan holding perusahaan migas. Meskipun, menurut Maizar, peran dan fungsi Petronas dan Pertamina di negara masing-masing berbeda. 

"Intinya, pemerintah jangan terlalu banyak mengambil dividen dari Pertamina, supaya bisa lebih kuat dan lincah pergerakannya," ungkapnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya