Mengintip Tradisi Ramadhan Pewaris Lumpia Semarang

Lumpia Semarang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA co.id - Tokoh pewaris lumpia Semarang memiliki tradisi tersendiri tiap kali memasuki bulan Ramadhan. Tradisi ini khusus dilakukan generasi kelima lumpia Semarang sekaligus generasi pertama dari Lumpia Delight yakni Cik Meme.

Menjajal Nikmatnya Surf n' Turf Olahan Chef Buli

Melihat sejarahnya, lumpia Semarang merupakan perpaduan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.

Warisan budaya lumpia Semarang diciptakan oleh Tjoa Thay Joe dan istrinya Mbok Wasi. Keduanya merupakan engkong buyut dan nenek buyut Cik Meme sebagai pewaris lumpia Semarang hingga kini.

Yuk, Jelajahi Kuliner Nusantara di Sini

Menurut Cik Meme, Tradisi Budaya Ramadhan (TBR) merupakan bentuk tanggung jawab moral Lumpia Delight setelah lumpia Semarang ditetapkan sebagai warisan budaya nasional tak benda.

"Apalagi, pemerintah merencanakan lumpia Semarang akan diusung ke UNESCO untuk diakui sebagai warisan budaya dunia," kata Cik Meme kepada VIVA.co.id di Semarang, Selasa 16 Juni 2015.

Kreasi Kuliner Paduan Eropa dan Madiun, Sandwich Pecel

Tradisi membudayakan lumpia Semarang dalam sebuah inovasi baru, Cik Meme melanjutkan, telah dilakukan setiap tahun. Namun, inovasinya berbeda sesuai dengan perkembangan produk terbaru dengan tetap mempertahankan ciri khas rasanya.

Pada momen Ramadhan kali ini, Lumpia Delight akan menjual spesial produknya dengan beli satu gratis satu, dibarengi produk menu terbarunya "lumpia dengan cita rasa kambing muda". Tujuan lain adalah untuk membudidayakan lumpia Semarang agar menjadi sebuah sensasi tradisi budaya baru di tengah-tengah masyarakat nusantara maupun mancanegara.

"Membudidayakan lumpia Semarang dengan berbagai inovasi menu dan cita rasa ini tujuannya agar lumpia Semarang mampu menyesuaikan dengan tuntutan selera masyarakat luas, tanpa harus mengubah jati dirinya yang berbahan dasar dari rebung bambu pilihan," ujar dia.

Sebagai kuliner ikon Kota Semarang, lumpia Semarang bahkan telah menyatu dalam satu mata rantai dari tradisi budaya kota bersejarah ini. Tradisi itu di antaranya Dukderan dan Warak Ngendok.

Di balik tradisi budaya di bulan suci Ramadhan telah terbangun sebuah landasan yang telah menjadi tonggak kesejarahan lumpia Semarang. Lumpia Delight satu-satunya produk lumpia yang dijamin halal oleh sertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Oleh MUI, Lumpia Delight dinyatakan sebagai pelopor atas sertifikasi MUI. Di mana pewaris lumpia ini telah menyediakan tempat ibadah musala sebagai sumbangsih pewaris lumpia dalam keberagamaan masyarakat," ujar dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya