Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- PT Pertamina mengaku adanya penurunan konsumsi elpiji 12 kilogram hingga 20 persen. Penurunan tersebut, akibat adanya migrasi konsumsi elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg.
"Kami melihat, penjualan elpiji 12 kg mengalami penurunan. Sementara, terjadi peningkatan di elpiji 3 kg, jadi ada migrasi sekitar 20 persen," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 16 Juni 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
"Kami melihat, penjualan elpiji 12 kg mengalami penurunan. Sementara, terjadi peningkatan di elpiji 3 kg, jadi ada migrasi sekitar 20 persen," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 16 Juni 2015.
Ahmad mengatakan bahwa migrasi itu terjadi, karena ada disparitas harga semakin tinggi antara elpiji 12 kg dengan elpiji 3 kg. Harga elpiji 12 kg lebih mahal daripada harga elpiji melon.
Diketahui, harga elpiji 12 kg sekitar Rp12 ribu per kg, sedangkan harga elpiji 3 kg sebesar Rp4.350 per kg.
Penjualan elpiji Pertamina sebanyak 7,1 juta ton yang terdiri atas 5,7 juta elpiji 3 kg dan 1,4 juta elpiji 12 kg. Bisa dikatakan bahwa penjualan elpiji 12 kg turun 280 ribu ton. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ahmad mengatakan bahwa migrasi itu terjadi, karena ada disparitas harga semakin tinggi antara elpiji 12 kg dengan elpiji 3 kg. Harga elpiji 12 kg lebih mahal daripada harga elpiji melon.
