VIVA.co.id - Sebanyak 79 personel SAR di Kabupaten Bantul disiapkan untuk pengamanan tradisi padusan yang akan berlangsung di pantai selatan Yogyakarta mulai siang hingga sore nanti.
Plt. Kepala BPBD Kabupaten Bantul, DIY, Dwi Daryanto, mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi padusan akan terkonsentrasi di beberapa objek wisata pantai seperti Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Gua Cemara, Pantai Kuwaru, Pantai Baru, dan sejumlah kolam renang serta sendang-sendang yang ada di Kabupaten Bantul.
"Nantinya, petugas SAR akan dikonsentrasikan di pantai-pantai yang banyak dikunjungi masyarakat untuk tradisi padusan," kata Dwi, Rabu 17 Juni 2015.
Tidak saja SAR yang terlibat dalam pengamanan tradisi padusan, Polairud Polda DIY, TNI AL, dan Basarnas juga akan bersama-sama mengamankan tradisi padusan di sejumlah pantai yang ada di Kabupaten Bantul ini.
"Semua potensi yang ada kami kerahkan untuk pengamanan tradisi padusan. Jangan sampai ada laka laut seperti kejadian beberapa hari yang lalu," ucapnya.
Selain pengerahan petugas, Dwi juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan tradisi padusan di pantai agar tetap waspada. Sebab, gelombang bisa datang tiba-tiba dan menyeret ke tengah laut. Ini karena karakter pantai selatan Yogya berbeda dengan pantai daerah lain.
"Jangan terlena karena tidak ada gelombang kemudian asyik mandi. Justru di lokasi yang tidak ada gelombang tersebut terdapat palung yang arus baliknya sangat kuat dan dapat menyeret hingga masuk palung," ujarnya.
Daerah-daerah yang terdapat palung, kata Dwi, akan diberi rambu-rambu agar tidak digunakan untuk mandi atau bermain air.
"Petugas SAR juga akan selalu menjaga daerah yang terdapat palungnya," katanya.
Tradisi padusan dilakukan sehari jelang bulan Ramadhan. Tradisi yang merupakan akulturasi Jawa dan Islam itu bertujuan untuk menyucikan diri sebelum menjalani puasa Ramadhan. Tahun ini puasa akan dimulai Kamis 18 Juni 2015 esok.
Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo
Sudah lama direncanakan, belum tereksekusi.
