Ramadhan Tiba, Krisis Air Hantui Gunungkidul

Krisis Air Bersih di Kecamatan Piyungan, Bantul, DIY
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita (DIY)
VIVA.co.id
'Ritual' Berburu Air di Desa Ini Menyedihkan
- Musim kemarau mulai beranjak. Sejumlah warga melaporkan telah terjadi krisis pasokan air bersih di daerah mereka.

2060, Dunia Terancam Kekurangan Air

Di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta misalnya. Sejumlah warga mengaku beberapa telaga yang menjadi sumber mata air kini mulai mengering.
Musim Kemarau, Panen Apel Malang Melimpah


"Tiga telaga yang dimanfaatkan warga untuk kebutuhan air bersih mulai mengering. Jika ada, airnya sudah keruh dan tak layak dikonsumsi," kata Kepala Desa Tepus, Sutrisno, Rabu 17 Juni 2015.


Di sisi lain, bak penampungan air hujan yang sehari-hari airnya digunakan untuk memasak, saat ini juga sudah sangat menipis ketersediaannya.


Akibatnya, warga pun terpaksa membeli air dari penyedia dengan harga mulai dari Rp90 ribu hingga Rp120 ribu untuk satu tangki ukuran 5.000 liter.


"Satu tangki biasanya tidak lebih dari satu bulan, tergantung penggunaannya dan banyaknya keluarga," ujar Sutrisno.


Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, CH Suyatmiyatun mengaku belum menerima laporan terkait krisis air di daerah itu.


Meski begitu, ia memastikan bila pihaknya siap melayani pemenuhan kebutuhan air, walaupun saat ini hanya memiliki tujuh unit tangki air.


"Sampai hari ini belum ada yang mengajukan permintaan
droping
air. Masyarakat bisa mengajukan melalui desa, lalu dilaporkan ke Dinsosnakertrans," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya