Dikira Pedagang Anak, Tante Babak Belur Dikeroyok Massa

Tante dan keponakannya di kantor polisi.
Sumber :
  • Shanghaiist

VIVA.co.id - Maraknya kasus penculikan anak di China, memicu kekhawatiran publik. Sehingga banyak organisasi kemudian menggelar serangkaian kampanye untuk meningkatkan kewaspadaan.

Dilansir dari Shanghaiist, Rabu, 17 Juni 2015, kampanye kesadaran publik ditujukan agar masyarakat tidak bersikap abai, bersedia melakukan sesuatu apabila melihat sesuatu yang mencurigakan.

Apalagi tidak sedikit kasus yang memperlihatkan keengganan publik di China untuk memberikan bantuan. Tapi, di Provinsi Sichuan, kampanye kesadaran publik tampaknya berdampak serius.

Orang-orang di jalan bereaksi sangat cepat, ketika mereka mendengar tangisan seorang anak bersama tantenya di jalan. Wanita itu sebenarnya akan membawa keponakan lelakinya untuk pergi ke arena bermain.

Tangisan anak itu memancing kecurigaan dari orang-orang di jalan, yang kemudian berasumsi bahwa wanita itu bagian dari sindikat perdagangan anak. Orang-orang pun segera mengepung wanita itu.

Kepalan tangan dan tapak sepatu melayang, membuat wanita itu babak belur. Untungnya massa tidak bertindak jauh lebih beringas, namun segera membawa tante dan keponakannya itu ke kantor polisi. Akhirnya terungkap bahwa wanita itu bukan seperti dicurigai orang-orang.

Keanehan Tewasnya Bocah Korban Penculikan di Lubang Buaya

Ribuan anak diculik setiap tahun di China, lalu dijual untuk diadopsi atau menjadi pekerja paksa.

Januari lalu, polisi China menyelamatkan 37 bayi dalam operasi penyergapan sindikat perdagangan anak. Sebanyak 103 orang tersangka ditangkap dalam penggerebekan. (ase)

Kapolresta Depok Kombes Dwiyono Beri Penghargaan

Ungkap Kasus Pembunuhan, 19 Polisi Dapat Penghargaan

Selain meraih piagam, mereka juga mendapat sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2016