Cara Samsung Tangkal Kerawanan Peretasan 600 Juta Ponsel

Logo Samsung
Sumber :
  • recordere.dk

VIVA.co.id - Samsung bergerak cepat merespons kabar yang menyebutkan 600 juta ponselnya rawan diretas.

Sebelumnya, ahli keamanan perangkat mobile dari NowSecure, Ryan Welton, mengungkapkan kerentanan ini berasal dari menu keyboard Swiftkey yang terdapat di ratusan juta unit smartphone Samsung tersebut.

Swiftkey merupakan aplikasi pihak ketiga untuk layanan keyboard. Aplikasi yang diinstal berpotensi mengirimkan pembaharuan keamanan berbahaya untuk menginfeksi perangkat.

Menanggapi hal itu, dalam keterangan resminya, perusahaan Korea Selatan itu menjelaskan telah melakukan langkah untuk menangani persoalan tersebut. Samsung akan mengatasi problem kerentanan keamanan itu dengan menggunakan sistem keamanan Samsung Knox.

Jual Galaxy Note 7, Samsung Punya Toko Online

Sistem ini merupakan solusi keamanan end-to-end yang dirancang khusus oleh Samsung dari aplikasi hingga perangkat keras (hardware).

"Samsung Knox memiliki kemampuan untuk memperbaharui kebijakan keamanan ponsel, guna membatalkan potensi kerentanan yang disebabkan masalah ini," kata Samsung dikutip dari Pocket Now, Kamis 18 Juni 2015.

Perusahaan menyebutkan, dalam waktu dekat akan merilis pembaharuan kebijakan keamanan pada ponsel Samsung. "Pembaharuan kebijakan keamanan akan mulai digelar dalam beberapa hari," kata Samsung.

Samsung lebih memilih menangkal kerentanan itu dengan sistem keamanan Knox dengan pertimbangan bisa efisiensi waktu. Dengan Knox, memungkinkan Samsung menempuh cara cepat mengatasi situasi ancaman keamanan.

Begitu pembaharuan keamanan Knox akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, ponsel Samsung yang telah ada Knox seharusnya sudah bisa menemukan keamanan mereka sendiri dalam menghadapai serangan melalui Swiftkey.

Samsung tidak memilih mengeluarkan pembaharuan firmware untuk menangani masalah itu. Sebab, cara ini bisa membuang waktu karena butuh waktu berminggu-minggu menguji keamanan pada setiap model ponsel Samsung.

"Selain memperbaharui kebijakan keamanan, kami juga bekerja dengan Swifkey untuk mengatasi potensi risiko ke depan," ujar Samsung.

Diberitakan sebelumnya, kerentanan melalui Swift keyboard berpotensi menginfeksi ponsel pintar Samsung dengan Android 4.2 dan di atasnya, termasuk Galaxy S3, S4, S5, serta Galaxy Note 3 dan 4.

Eksploitasi pada Swiftkey bisa digunakan untuk memberikan akses ke sistem serangan dan memungkinkan mereka untuk menyedot data kontak, pesan teks, akun ke bank, dan banyak info pribadi lainnya milik pengguna. Bahkan, yang paling parah, infeksi itu memungkinkan hacker memonitor pengguna smartphone Samsung dari jarak jauh. (art)

VIDEO: Intip Tampilan Pertama Galaxy Note 7
Samsung

Samsung Setop Bikin Galaxy S Berlayar Datar?

Samsung ingin fokus bikin seri Galaxy S berlayar lengkung

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016