Berkah Ramadhan bagi Bengkel Reparasi Kursi

Reparasi kursi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id
Miliarder Sara Blakely Berbagi Nasihat Bisnis Terbaiknya
- Ramadhan bulan yang penuh berkah. Sepertinya hal itu sangat dirasakan oleh reparasi kursi di Magetan, Jawa Timur. Bahkan, sebelum bulan Ramadhan tiba, mereka sudah kebanjiran order memperbaiki kursi. Beberapa justru sudah ditolak karena penuh.

Trisakti Gandeng Kemenperin Tingkatkan Peran Penelitian

Tak seperti kebanyakan orang, Budi Setiawan sudah menekuni pekerjaan reparasi kursi sejak 20 tahun yang lalu. Dia mengaku, Ramadhan selalu menjadi bulan yang sangat dinantinya.
Es Pisang Ijo Mendunia


“Sudah bertahun-tahun kalau bulan Ramadhan tiba, saya selalu kebanjiran order. Tahun ini, beberapa orang bahkan sempat saya tolak untuk mereparasi kursinya, karena waktu untuk menyelesaikannya tidak mencukupi," kata Budi, di rumah yang juga dijadikan sebagai tempat memperbaiki kursi.


Menurutnya, saat ini per hari bisa mendapatkan pesanan dua hingga tiga perbaikan kursi.


Budi menambahkan, kalau waktu pengerjaan cukup, order akan diterima.


“Ada juga yang menelpon untuk mereparasi, tetapi minta waktu sebeum Lebaran sudah selesai. Ya saya tolak, karena yang sudah masuk dalam order saya sudah banyak. Mereka juga mengantre saat Lebaran kursi sudah jadi,” ungkapnya.


Dia menuturkan, untuk menyelesaikan reparasi kursi satu set, dibutuhkan waktu antara satu hingga tiga hari.


“Tergantung ukuran dan volume pekerjaan. Untuk kursi besar dan kerusakan tergolong berat, bisa sampai tiga hari. Tetapi, kalau kursi kecil dan tidak banyak kerusakan, sehari juga selesai,” ujarnya.


Pria yang memiliki empat karyawan itu mengungkapkan, biasanya orang yang datang untuk memperbaiki kursi berpikir sederhana, lebih baik mereparasi daripada beli.


“Kalau reparasi itu, bisa ganti kain, memperbaiki kerangka kayu kursi yang rusak, serta menambah busa. Jadi begitu selesai, ini seperti kursi baru. Jadi banyak yang mereparasi, daripada membeli yang baru dengan harga yang relatif mahal,” jelas bapak tiga anak ini.


Budi biasanya menyodorkan warna dan bahan kain kepada orang yang datang untuk memperbaiki set kursinya. Setelah memilih warna dan mengetahui kerusakan kursi, Budi baru bisa menentukan harga mereparasi.


“Kalau pekerjaan kecil ya sekitar Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Tetapi, kalau pekerjaan besar dan kursi besar, ongkos reparasi bisa mencapai Rp4,5 juta. Untuk satu set kursi kecil, rata-rata kain yang diperlukan sekitar enam meter. Kalau kursi besar atau kursi sofa, atau kursi L, bisa menghabiskan kain hingga 13 meter,” jelasnya.


Selain mengganti kain, busa yang sudah kempes juga bisa diganti dengan yang baru sehingga lebih empuk.


Selain itu, cat atau pelitur yang sudah using juga diganti sesuai dengan permintaan konsumen.


“Yang bisa membuat mereka senang, jasa yang saya tekuni ini antar jemput. Mereka tinggal menelpon dan menunggu kursi jadi,” jelasnya.


Bukan hanya warga Magetan saja yang sudah mereparasi kursi di tempat Budi. “Orang Madiun, Ngawi, Ponorogo banyak yang reparasi ke bengkel saya ini. Mereka tahunya dari mulut ke mulut,” ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya