Utang Luar Negeri RI Tumbuh 7,8 Persen

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Mengoptimalkan Aset Negara
- Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2015 tercatat sebesar 7,8 persen (yoy), naik dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2015 yang sebesar 7,6 persen (yoy).

Strategi Menhub Jangkau Konektivitas Daerah Terpencil
Dikutip dari siaran pers, Jumat 19 Juni 2015, Kementerian Keuangan mengklaim pertumbuhan utang RI ini relatif stabil.

Pulau Tax Haven, Untung Rugi Masih Dikaji
Dengan pertumbuhan tersebut, posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir April 2015 tercatat sebesar US$299,8 miliar. Dari jumlah tersebut, 44,3 persen di antaranya, atau sebesar US$132,9 miliar merupakan ULN sektor publik.

Sementara itu, 55,7 persen sisanya, atau sebesar US$167 miliar merupakan utang sektor swasta.

Perkembangan ULN pada April 2015 dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN sektor swasta di tengah melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik. 

“ULN sektor swasta tumbuh 13,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,7 persen (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara, dalam keterangan resminya.

Dia menambahkan, kondisi tersebut terutama didorong oleh peningkatan pinjaman (loan agreement) dan surat utang (debt securities). Di sisi lain, ULN sektor publik tumbuh 1,5 persen (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,7 persen (yoy).

Menurut dia, perkembangan ULN pada April 2015 tergolong cukup sehat, meski risikonya terhadap perekonomian perlu terus diwaspadai. 

“Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya