Ini Trik Grab Bike Hindari Konflik dengan Ojek Pangkalan

Tukang ojek bersama penumpangnya.
Sumber :
  • www.kemirenvillage.com
VIVA.co.id
Mengenal Penyuntik Dana Gojek
- Munculnya fenomena bisnis jasa antar jemput
online
Merebut Pasar Ojek Online
belakangan ini semakin merebak. Mulai dari Go Jek, Uber Taxi, Grab Taxi hingga Grab Bike.
TeknoJek Bolehkan Pengemudi 'Dua Kaki'

Bahkan, kerap dikabarkan sering terjadi kecemburuan dari pekerja jasa konvensional. Tak jarang, kritik dan protes pun dilayangkan oleh tukang ojek konvensional kepada pekerja jasa antar jemput
online
.


Menanggapi hal tersebut,
Head of Marketing
PT Grab Taxi Indonesia, Kiki Rizki, mengatakan bahwa Grab Bike yang merupakan salah satu anak usaha Grab Taxi, akan melakukan strategi yang berbeda dibandingkan dengan bisnis serupa dalam menghindari konflik dengan para pekerja konvensional.


"Untuk Grab Bike, kami bekerja sama dengan paguyuban tukang ojek, yang pasti mereka masuk dalam paguyuban, karena kami juga memerlukan legalitas," ujar Kiki, di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat malam 19 Juni 2015.


Dia menjelaskan, bahwa sistem perekrutan akan dilakukan melalui paguyuban, siapa saja bisa ikut menjadi pekerja di Grab Bike asal punya paguyuban.


"Paguyuban dipimpin
leader
, jadi kami suruh dia bicara," kata Kiki.


Kiki mengungkapkan, pihaknya memberi syarat bagi tukang ojek yang ingin bergabung, harus masuk dalam paguyuban tukang ojek.


"Kami pastikan dulu mereka masuk dalam paguyuban, tidak bisa individu. Karena kami memerlukan sertifikasi yang jelas, meskipun dari paguyuban," tuturnya.


Sebagai informasi, armada Grab Bike terbagi di tiga kota tempat beroperasinya Grab Bike. Antara lain Jakarta, Surabaya dan Padang. Namun, jumlah armada Grab Bike saat ini memang masih terbilang sedikit.


"Jumlahnya kurang dari seribu," ujar Kiki. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya