BI: Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah 5 Persen

Polisi menunjukkan sejumlah uang dari kasus penipuan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2015 masih akan berada di bawah 5 persen.


"Kami rasa masih di bawah 5 persen pertumbuhan ekonomi kita. Secara umum, kami harapkan berada dikisaran 5 sampai 5,4 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowadojo di Jakarta, Sabtu 20 Juni 2015.


Pada periode Mei lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen.


Menurutnya, saat ini Indonesia hanya mengandalkan produk dalam negeri untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.


"Permintaan dari negara, yang selama ini jadi andalan eskpor kita menurun sampai 14 persen. Jadi harga turun, permintaan rendah, yang membuat kita bergantung pada yang ada dalam negeri untuk genjot pertumbuhan," kata Agus.

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor

Agus menilai, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekonomi domestik mampu berpartisipasi dalam mendorong pertumbuhan meskipun tidak signifikan.
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate


Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
"Ada pengeluaran untuk desa bisa disalurkan. Bantuan sosial banyak. Apalagi kalau Penyertaan Modal Negara (PMN) terealisasi, tentu akan baik," ujarnya.

Guna merealisasikan hal tersebut, pemerintah diminta melihat permintaan dan harga komoditas yang masih menurun agar mencapai target pertumbuhan ekonomi.


"Kecepatan pencarian anggaran dalam negeri juga harus dipercepat. Ini harus betul-betul disikapi agar bisa capai 5,4 persen," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya