Beda Orang Muslim dengan Kaum Kafir

Ilustrasi orang bersujud
Sumber :
VIVA.co.id -
Lebaran 2015, Pendapatan PT KAI Melebihi Target.
Taat itu nggak perlu memakai kata tapi, melainkan memakai api, agar ia terus menyala dan membara di dalam hati sanubari.

Pengguna KRL Naik 26 Persen Selama Libur Lebaran

Patuh kepada perintah dan larangan-Nya, tidak perlu
Mayoritas Pemudik dari Sumatera Sudah Kembali ke Jawa
mikir , cukup mengatakan, "sami'na wa atho'na", "kami dengar kami taat". Bukan, "sami'na wa fakarna" kami dengar dan kami pikir-pikir."


Taat itu tidak perlu diskusi. Karena, iblis dikecam bukan hanya karena tidak mau sujud, tetapi tidak segera sujud ketika diperintah. Yaitu, "ma mana'aka an la tasjuda iz amartuk", "apa yang menghalangi sujud ketika diperintah".


Itulah bedanya seorang muslim dengan seorang kafir. Mereka yang kafir menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya setelah berpikir dan meneliti.


Adapun, seorang mu'min melaksanakan semua tuntunan-Nya karena iman kepada-Nya, bahwa seluruh perintah dan larangannya syarat akan hikmah.


Oleh karena itu, seorang mumin itu tidak makan babi, bukan karena ada cacing pitanya, tetapi karena ia diharamkan Allah SWT. Karena jika karena cacing pita, dan seandainya cacing pitanya dihilangkan, maka ia menjadi halal.


Muslim menjauhkan minuman keras, bukan karena memabukkan, tetapi karena patuh akan larangan-Nya. Sebab, jika karena memabukkan, maka minum sedikit asal tidak memabukkan, maka tidak apa apa.


Renungan ini ditulis oleh Ustad Faisal Kunhi, MA (Alumni Ponpes Gontor, Korps Da’i PKPU, pernah bertugas Duta Dai PKPU ke Korea Selatan dan Jepang).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya