Tukang Bungkus Dawet Kecipratan Berkah Ramadhan

Pedagang dawet panen saat puasa. (D.A. Pitaloka)
Sumber :
VIVA.co.id
Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil
- Bulan Ramadhan membawa berkah bagi sejumlah warga Malang. Seperti yang dialami oleh Santi, warga Jalan Martadinata RT 7 RW 3 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang. Sejak tiga tahun terakhir Santi mendapat berkah dadakan, menjadi tukang bungkus dawet selama bulan Ramadhan.

Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri

“Ini sudah tahun ke tiga, setiap Ramadhan saya dapat order membungkus dawet dari juragan di Pasar Gadang,” kata Santi, Minggu 21 Juni 2015. Setiap pagi, mobil jenis bak terbuka,
Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen
pick up , mengantar puluhan kaleng berisi dawet.


Dia bertugas mengambil dawet dan mengganti di wadah bak lebih besar miliknya. Setelah itu, dibantu seorang anak dan tiga ponakannya, dia mulai membungkus dawet sejak pukul 09.00 hingga pukul 17.00 petang.


Dawet yang sudah dalam bungkusan plastik akan diambil pada malam hari untuk didistribusikan di pelanggan si pemilik dawet. “Ini dawet kanji, kami bertugas membungkus dawet dalam bukus plastik. Hitungannya setiap 10 bungkus dapat Rp500,” kata dia.


Dari berkaleng-kaleng dawet kanji, seorang ponakannya bisa membungkus hingga 500 bungkus dawet. Jumlah bungkus dawet disesuaikan dengan permintaan pemilik dawet.


Santi hanya bertugas membungkus serta mencuci dawet menggunakan air PDAM yang mengalir di kediamannya yang berukuran sekitar 3 meterx4 meter itu. "Juragan sudah bisa mengira-ngira, satu kaleng bisa jadi berapa bungkus. Kalau dia minta 500 ya kami bungkus sesuai permintaannya,” katanya.


Santi mengaku, bisa menerima Rp25.000 setiap hari sepanjang bulan Ramadhan. Dia menyebut, pekerjaanya akan berakhir dua hari menjelang Lebaran. Jika dihitung, sekitar 28 hari bertugas membungkus dawet, Santi bisa menerima upah sebesar Rp700 ribu.


Pemasukan yang cukup besar jika dibandingkan dengan kegiatannya sehari-hari. “Kalau tidak Ramadhan saya ya di rumah saja. Suami saya yang bekerja jadi kuli bangunan. Ya Alhamdulilah, ada pemasukan untuk Lebaran,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya