- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan, terjadi penurunan penjualan kendaraan bermotor pada 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kami laporkan ke Wapres mengenai perkembangan penjualan periode yang sama tahun lalu sampai saat ini bahwa ada penurunan ‎untuk penjualan whole sale (pabrikan ke distributor) 16,6 persen. Sedangkan untuk penjualan retail sale (dari distributor ke konsumen) turun 13,7 persen. Penyebabnya karena situasi ekonomi yang buruk sehingga daya beli masyarakat menurun," kata Chairman Gaikindo Sudirman M. Rusdi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.
Dengan situasi seperti ini, Gaikindo tak ingin memasang target penjualan
yang tinggi. Untuk target penjualan 2015, lebih rendah dari tahun 2014.
"Kami memperkirakan tahun ini penjualan kendaraan ini berkisar antara 1 dan 1,1 juta unit kendaraan (tahun 2014 mencapai 1,2 juta)," kata Sudirman menambahkan.
Turunnya target penjualan kendaraan tahun ini, didasarkan pada perkembangan sampai Mei 2015, dimana langsung terlihat penurunan penjualan retail sale 13,7 persen. Pada Januari hingga Mei 2015, penjualan sudah mencapai whole sale 443 ribu. Sementara pada tahun lalu sebanyak 531 ribu.
"Lebih utama karena penurunan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat kita ketahui bahwa ekspor komoditi itu menurun, bahwa di beberapa daerah ekonominya juga melemah melambat, itu faktor utama," ujarnya menambahkan.
Dia menjelaskan, pada 2014 rata-rata kredit kendaraan 70 - 75 persen. Namun kini kredit sudah meningkat. Walau begitu, daya beli tetap turun.
"Jadi kredit itu sudah mencapai 80 - 83 persen itu juga memperlihatkan perlu kendaraan tapi memang daya belinya menurun," kata dia.
Disinggung makin maraknya transportasi massal terutama di Jakarta, Sudirman mengaku tidak membahas spesifik. Namun, pihaknya mendukung upaya itu.
"Kami juga Gaikindo sangat mendukung sekali bahwa kami mengharapkan bahwa transportasi massal ini bisa segera terealisasi."
(mus)