Ahli: Penambahan 1 Detik, Malapetaka Bagi Komputer

Jam tangan Tikker
Sumber :
  • news.com.au
VIVA.co.id
Ini Bahaya Penambahan Satu Detik di 1 Juli
- Para ahli mengungkapkan kekhawatirannya, terkait penambahan waktu satu detik pada akhir Juni ini atau tepatnya 30 Juni 2015. Menurut para ahli, penambahan waktu tersebut akan menjadi malapetaka pada sistem internet.

30 Juni, Waktu Bumi Bertambah Satu Detik

"Waktu akan menjadi semakin rumit," ujar John Engates selaku Kepala Kantor Teknologi di Rackspace, dilansir laman
Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi
Daily Mail , Senin, 22 Juni 2015.


Engates mengatakan, kerumitan tersebut berdasarkan perhitungan komputer yang sudah 'dipatenkan' sejak dulu kala untuk waktu yang lama. Maka untuk menambahkan waktu, hanya satu detik pun perlu kekuatan ekstra. Sebab dalam beberapa sistem, jam komputer sudah ditanamkan untuk 60 detik bukan lebih.


"Akibatnya, komputer akan menyebabkan kesalahan sistem dan unit pengolahan pusat (CPU) menjadi overload," ungkapnya.


Disebutkan pada tahun 2012 ada kejadian serupa. Ketika itu, perubahan waktu ini membuat sistem menjadi tak karuan sehingga membuat server hiperaktif. Banyak perusahaan, seperti Reddit, Yelp, dan LinkiedIn melaporkan terjadinya crash akibat sistem mereka yang bingung akan perubahan waktu tersebut.


Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan, perubahan waktu tak hanya terjadi di era modern saja. Pada zaman hewan-hewan purbakala menguasai Bumi pun, waktu sudah mengalami perubahan.


"Pada masa dinosaurus, Bumi menyelesaikan satu putaran (rotasi) dalam waktu sekitar 23 jam," imbuh Daniel MacMillan dari Goddard Space Flight Center NASA.


Kemudian di tahun 1820, Bumi melakukan rotasi tepat 24 jam. Namun, sejak itu per harinya Matahari meningkat menjadi 2,5 milidetik. Untuk saat ini, penambahan waktu satu detik tersebut merupakan yang kedua, sejak tahun 1972 silam.


Meski membutuhkan kekuatan ekstra untuk mengikuti alur perubahan waktu, perusahaan-perusahaan teknologi mengaku siap dalam perubahan tersebut, seperti yang dilakukan oleh Google.


Perusahaan pencari internet ini telah menambahkan sepersekian detik dari tahun sebelumnya, sehingga mereka tidak perlu membuat lompatan tiba-tiba untuk menyesuaikannya. Mereka menyebutnya dengan 'lompatan Smear'.


"Kami memiliki cara cerdas menangani tambahan detik ini," tulis Insiyur Situs Google Noah Maxwell dan Michael Rothwell dalam blognya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya