Siswa Indonesia Bisa Riset di Stasiun Ruang Angkasa

Stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Sumber :
  • Nasa.gov

VIVA.co.id - Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia memiliki kesempatan untuk bisa melakukan penelitian yang hasilnya akan diuji di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).

Sebab, Surya University, Banten, bekerja sama dengan Indonesia Transformation Network akan memilih 10 siswa SMA atau sederajat untuk merancang dan bereksperimen, yang mana hasilnya akan diuji di luar angkasa di ISS.

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa

Siswa yang terpilih akan menjalankan riset mini di laboratorium mikro ISS di Amerika Serikat.

"Para peserta akan riset mini (1-2 minggu) di sebuah microlab ISS di AS sambil uji coba hasil risetnya pada bulan Desember 2015," demikian tulis pengumuman dalam fanpage Yohanes Surya, dikutip VIVA.co.id, Senin 22 Juni 2015.

Disebutkan, hasil akhir riset siswa Indonesia, yang berupa modul eksperimen, akan diserahkan ke Badan Antariksa AS (NASA) pada awal Januari 2016, sebelum diluncurkan ke ISS pada 2 April 2016.

"Eksperimen ini akan dilakukan oleh astronaut di ISS dan kita bisa pantau hasilnya dari stasiun Bumi," tulis fanpage tersebut.

Dalam menjalankan penelitian, siswa terpilih akan dipandu oleh dua peneliti Surya University, mulai Agustus 2015.

Dituliskan, keterlibatan hasil riset siswa di ISS sudah pernah dilakukan oleh siswa Jepang. Siswa negeri Matahari Terbit telah mempunyai riset menarikĀ  tentang pertumbuhan bunga sakura di zero gravity (gravitasi nol), riset ini dibawa ke stasiun ruang angkasa dan siswa ramai-ramai memantau pertumbuhan bunga tersebut.

Menariknya, ada banyak riset tentang bakteri, virus, proses biologi, robot mini dan sebagainya yang sedang disiapkan. Jadi, peluang itu bisa didapatkan oleh siswa Indonesia.

"Ini kesempatan emas untuk bisa riset tingkat internasional dan uji coba hasilnya di ISS. Keren kalau riset Anda, nama sekolah, nama daerah, nama negara tertancap di ISS," tulis fanpage tersebut.

Untuk diketahui, ISS mulai mengorbit sejak 1998 pada ketinggian 409-416 km (low earth orbit) dengan kecepatan orbit 7,7 km/detik. (art)

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016