Pengamat: Aksi Tukar Guling Anak Usaha Telkom demi Efisiensi

Telkom Indonesia.
Sumber :

VIVA.co.id - Rencana aksi korporasi share swap atau tukar guling saham anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dinilai sudah sesuai dengan kecenderungan industri telekomunikasi secara global. Opsi share swap juga lebih baik karena Telkom masih memegang kendali.

“Apa yang dilakukan Telkom adalah upaya agar perusahaan tersebut semakin efisien. Dan efisiensi infrastruktur semacam itu telah menjadi kecenderungan global di industri ini,” kata Ketua Masyarakat Telematika (Mastel) Kristiono, di Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.

Ia mengatakan, tren efisiensi bukan hanya terjadi pada infrastruktur pasif. Bahkan, infrastruktur aktif pun tercatat sudah dilakukan sharing. Jadi, tidak dikelola masing masing karena industri ini relatif kompetitif.

“Saya kira arahnya tidak salah. Lagi pula kalau strukturnya seperti itu (share swap) kendali masih ada di Telkom. Berarti itu opsi yang lebih baik," tuturnya.

Telkom Akan Biayai Serial Animasi Petualangan Si Unyil

Karena, dia menambahkan, kebanyakan, operator yang lain tidak melakukan itu. "Saya kira, itu bagian dari aksi korporasi Telkom, dan saya yakin sudah melakukan kajian mendalam serta mengambil opsi yang dianggap terbaik,” kata dia.

Menurut Kristiono, menteri Telekomunikasi dan Informatika yang sekarang sangat mendorong terjadinya efisiensi industri. Salah satu efisiensi industri itu adalah sharing infrastruktur. Bukan hanya sharing infrastruktur yang pasif, tapi juga infrastruktur yang aktif. Itu justru oleh pemerintah didorong untuk dilakukan supaya industri jadi lebih efisien.

“Karena, sekarang ini industri secara overall tidak efisien. Pemainnya banyak, sedangkan semakin lama revenue-nya semakin kecil, sehingga mereka selalu kesulitan untuk menjaga net profit-nya. Supaya bisa tetap menjaga margin industrinya sehat, ya harus dilakukan efisiensi. Itu salah satu bagian yang didorong oleh pemerintah supaya bisa lebih efisien," ujarnya.

Sebelumnya, Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, transaksi share swap Mitratel dan Tower Bersama dinilai akan saling menguntungkan. Dan dia meyakini, direksi Telkom pun melihat Tower Bersama sangat prospektif ke depannya.

"Saya melihat ini menguntungkan, sehingga kalau Telkom bisa pegang sahamnya, juga bisa mendapatkan dividen nanti. Dengan diserahkannya Mitratel, maka Tower Bersama dapat tumbuh dan juga menguntungkan Telkom nantinya," kata dia.

Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), aksi korporasi share swap Mitratel dengan Tower Bersama dinyatakan telah sesuai dengan tahapan proses dan ketentuan serta peraturan yang berlaku. BPK juga tidak menemukan kerugian dan pelanggaran ketentuan dalam transaksi tersebut.

Hasil kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga menyatakan bahwa proses share swap telah melalui proses kajian aturan hukum, kajian bisnis dan potensi keuntungan keuangan Telkom.

Telkom Indonesia.

Pendapatan Telkom Rp56 Triliun Berkat Bisnis Digital

Bisnis data, internet dan layanan IT kontribusi 40,1 persen dari total

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016