Ini Ruang Bawah Tanah Bertenaga Surya Pertama di Dunia

konsep ruang bawah tanah berbasis tenaga surya
Sumber :
  • www.huffingtonpost.com/Thelowline
VIVA.co.id
Unik, Baterai Berenergi Vitamin
- Bertujuan menciptakan ruang ramah lingkungan bagi warga kota, dua orang New York, Amerika Serikat, mengagas ide unik menciptakan ruang bawah tanah berbasis tenaga surya.

Teknologi Baru yang Bikin Telemarketer Tak Cerewet Lagi

Dua warga yang memiliki gagasan itu, yaitu James Ramsey, desainer arsitektural yang juga mantan insinyur satelit Badan Antariksa AS (NASA) dan Dan Barasch, pengusaha sosial. Untuk mewujudkan gagasan itu, keduanya meluncurkan proyek itu dalam pendanaan Kickstarter.
VIDEO: Area 404, Laboratorium Terlarang untuk Bos Facebook


Dengan kampanye program itu, diharapkan akan terkumpul dana US$200 ribu untuk mendanai proyek ruang bawah ramah lingkunagn tersebut.


Dikutip
Huffingtonpost,
Selasa 23 Juni 2015, ruang bawah tanah yang dinamai The Lowline telah dicetuskan sejak 2011 dan dijadwalkan bisa dibuka untuk publik pada 2018.


Karena berbasis tenaga surya, ruang bawah tanah itu perlu menghadirkan sinar matahari ke dalam tanah. Caranya, pengembang ruang bawah tanah ini akan memanfaatkan kumpulan piringan relektif surya yang dihubungkan dengan kabel optik.


Ada dua bagian piringan surya, pertama ada di permukaan yang akan terhubung dengan piringan surya di dalam tanah. Untuk menghubungkan kedua piringan itu dilakukan dengan kabel optik.


Saat ini, The Lowline tengah dalam tahap pengerjaan. Pada September 2015 sampai Februari 2016, akan dibuka The Lowline Lab. Laboratorium ini akan melayani sebagai riset pencahayaan dan percobaan pertanian. Laboratorium itu juga bisa digunakan untuk acara komunitas maupun budaya.


Selama tiga tahun sejak diperkenalkan ke publik, pengembang telah melakukan beberapa  'studi bayangan' untuk memantau berapa banyak sinar matahari alami akan didapatkan ruang itu. Sebab, di atas ruang bawah tanah itu direncanakan berdiri tower bertingkat-tingkat. Pemantauan itu juga untuk meneliti, apakah sinar matahari yang diambil akan memungkinkan bertumbuhnya beragam tanaman, atau bunga.


Tahap selanjutnya dari proyek ini, yaitu mengecek kualitas dan spektrum cahayam agar terdistribusi dan tersaring oleh langit-langit seluas 12 meter.


Selama mewujudkan ambisisi itu, mayoritas peralatan didatangkan dari Korea Selatan menuju New York. Peralatan itu juga telah menjalani uji coba selama musim gugur dan musim dingin. Tim pengembang juga mempelajari bagaimana sistem peralatan itu bekerja dalam periode sinar matahari yang terbatas.


the lowline




(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya