Program P3DN Diharapkan Dongkrak Industri Logam

Perawatan Jembatan
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id - Kementerian Perindustrian menyatakan, pada 2013-2014, pertumbuhan industri material logam di Indonesia turun cukup signifikan, yaitu dari 11,63 persen menjadi 5,89 persen.

Indusri Berbasis Mineral Logam Jadi Prioritas

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, penurunan itu karena lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan masih maraknya peredaran produk impor di Tanah Air.

Dengan kondisi tersebut, menurut Saleh, pihaknya saat ini terus menggencarkan progam peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN). Hal ini dilakukan guna menekan peredaran produk impor dan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri, khususnya industri material dasar logam.

'Dikepret' Rizal Ramli, Ini Penjelasan SKK Migas

"Melalui program P3DN, diharapkan bisa menjadi pemicu untuk meningkatkan produk dalam negeri, terutama terhadap proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN," ujarnya di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.

Saleh berharap, dengan program tersebut masyarakat ataupun badan usaha akan menggunakan produk dalam negeri dan memberdayakan industri dalam negeri melalui pengamanan pasar domestik.

Soal Konten Lokal, Rizal Ramli 'Kepret' SKK Migas

"Salah satu bentuknya adalah dengan mewajibkan instansi pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan hasil produksi dalam negeri pada kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD," katanya menambahkan.

Selain itu, sebagai salah satu industri dasar yang menunjang produksi barang modal dengan logam sebagai bahan baku utamanya, industri logam memiliki peran yang cukup besar terhadap pengembangan industri nasional.

"Mencapai hingga 85 persen seluruh komponen utama dari peralatan atau mesin yang digunakan dalam kegiatan industri terus disuplai oleh industri logam," ujarnya menerangkan.

Saleh menuturkan, untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku, pihaknya juga terus melakukan pengembangan industri logam berbasis sumber daya lokal.

"Prospek industri logam nasional di masa mendatang sangat baik, dilihat dari sisi demand yang seharusnya direspons dengan meningkatkan suplai melalui optimalisasi utilisasi maupun investasi baru," katanya.

Dia menambahkan, hal itu dilihat dari potensi bahan baku di dalam negeri yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal.

"Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia usaha tetap bergairah melakukan investasinya di Indonesia."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya