Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Melanjutkan perdagangan saham hari ini, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi.
Peluang penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat dan kondusifnya pasar global akan mempengaruhi perdagangan hari ini.
Baca Juga :
Penutupan Sesi I, IHSG Terkoreksi Wajar
Baca Juga :
IHSG Ditutup Menguat ke Level 5.458
Baca Juga :
Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau
Koreksi IHSG terutama terjadi akibat aksi jual saham Astra Internasional pada menit terakhir sesi di tengah tipisnya volume dan nilai transaksi di pasar reguler yang kemarin hanya mencapai 2,99 miliar saham dengan nilai Rp3,2 triliun.
Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp113,88 miliar, di tengah tipisnya nilai transaksi, aksi beli selektif terjadi di saham sektor jasa konstruksi, infrastruktur dan properti.
"Nilai tukar rupiah atas dolar AS yang menguat 0,38 persen di Rp13.255 berhasil mendorong rebound saham jasa konstruksi dan properti," ujarnya.
David menuturkan, sentimen positif bursa global dan kawasan Asia kemarin, merespons perkembangan penyelesaian krisis utang Yunani, tidak mampu mengangkat IHSG tutup di teritori positif.
Sementara, bursa saham global tadi malam melanjutkan penguatannya dalam rentang terbatas.
"Di luar sentimen positif dari penyelesaian utang Yunani, penguatan turut dipicu sejumlah data ekonomi yang mengindikasikan pertumbuhan moderat. Sedangkan di Wall Street sejumlah data ekonomi menunjukkan pertumbuhan moderat," ungkapnya.
Angka penjualan rumah baru di AS pada Mei lalu naik ke level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir, mencapai 546 ribu unit di atas perkiraan 524 ribu unit dan angka bulan sebelumnya 534 ribu unit.
Halaman Selanjutnya
Koreksi IHSG terutama terjadi akibat aksi jual saham Astra Internasional pada menit terakhir sesi di tengah tipisnya volume dan nilai transaksi di pasar reguler yang kemarin hanya mencapai 2,99 miliar saham dengan nilai Rp3,2 triliun.