Wall Street Tergelincir Sentimen Negatif Yunani

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa Saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Rabu waktu New York, merespon masih mengambangnya negosiasi utang antara Yunani dan kreditornya. Hal tersebut mendorong investor melepas aset berisiko seperti saham. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dilansir dari Reuters, Kamis 25 Juni 2015, mata Wall Street akhir-akhir ini tertuju pada situasi Yunani yang membutuhkan dana US$1,8 miliar dolar untuk membayar utang ke Dana Moneter Internasional (IMF) paling lambat 30 Juni mendatang. 

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Beberapa hari lalu, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mengumumkan proposal baru restrukturisasi utang negara tersebut, dan hal itu direspon positif oleh pasar keuangan. Namun, seiring dengan negosiasi yang dilakukan, menambah ketidakpastian baru karena kreditor menuntut banyak perubahan besar dalam proposal itu. 

"Optimisme kami kesepakatan telah memudar. Itu tidak berarti kita tidak akan mendapatkan satu hasil baik, tapi orang dalam sendiri tidak seoptimistis beberapa hari lalu," kata Phil Orlando, Kepala Strategi Pasar Ekuitas di Federated Investor di New York.  
   
Di sisi lain, mata investor tetap menatap tajam pada pergerakan Federal Reserve. Belum ada kejelasan kapan tepatnya suku bunga di negara tersebut akan dinaikkan. 

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 178 poin atau 0,98 persen, ke 17.966,07, Standart & Poor's 500 jatuh 15,62 poin, atau 0,74 persen ke 2.108,58 dan Nasdaq Composite turun 37,68 poin atau 0,73 persen, ke 5.122,41.

Menurut data BATS, sekitar 5,5 miliar saham diperdagangkan di semua platform bursa AS, di bawah rata-rata bulan sebesar 6,1 miliar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya