Renungan Tentang Kematian

Ketika tekad seseorang mulai berkurang.
Sumber :
  • aklahat.wordpress.com

VIVA.co.id - Semua yang hidup pasti akan mati. Mati sudah menjadi hukum sebab akibat, atau sunnatullah yang pasti terjadi. Hanya saja, waktulah yang akan membedakan, kapan seseorang mati.

Tips Bijak Agar Tak Terlilit Utang

Mati terkena longsor, tenggelam, terbakar, dan lain sebagainya, bagi Allah tidak ada bedanya. Semuanya digiring ke sebuah kamar penantian, yaitu barzakh, "dinding pembatas bagi mereka yang sudah selesai tugasnya menjalani kehidupan dunia."

Yang membedakan semuanya adalah, apakah kita tutup akhir hidup ini dengan kebaikan, atau sebaliknya. Alasan-alasan kematian di atas bagi Allah hanya sebab untuk mengantarkan manusia bertemu dengan-Nya.

Bahkan, ketika jasad terbakar sampai menjadi abu, atau jasadnya tidak ditemukan, bagi Allah tidak ada bedanya dan semuanya tidak akan bisa menghindar dari hisab-Nya.

Para ulama berkata, kematian itu satu, tetapi sebabnya banyak. Siapa yang tidak mati dengan pedang, maka ia akan mati dengan yang lainnya.

Kalau hanya mati semua pasti mati, bahkan kucing pun mati. Tetapi yang menjadi penting adalah, bagaimana kita merangkai langkah, membingkai kehidupan dengan karya karya membanggakan.

Meninggal dengan cara apa pun, kita serahkan kepada keputusan-Nya yang berbalut rahmah dan kasih. Tugas kita sebagai manusia adalah tsabat, atau konsisten akan kebajikan hidup hingga kita mulia atau syahid karena-Nya.

Penulis: Ustad Faisal Kunhi, MA (Alumni Ponpes Gontor, Korps Da’i PKPU, pernah bertugas Duta Dai PKPU ke Korea Selatan dan Jepang).

Salat Tapi Terus Bermaksiat

(asp)

Sebaik-baiknya Hadiah dan Kado

Harta yang manfaatnya terus mengalir walau kita berkalang tanah.

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2015