Untaian Hikmah di Saat Kita Sakit

Muslim berdoa.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id -
Sebaik-baiknya Hadiah dan Kado
Kita semua tentu berharap selalu sehat sepanjang hari. Tak ada manusia di dunia ini yang ingin sakit atau menderita penyakit tertentu.

Tips Bijak Agar Tak Terlilit Utang

Namun, seiring berjalannya waktu, ada saat ketika kita harus mengalami kondisi sakit. Entah demam biasa ataupun sakit yang relatif cukup berat.
Salat Tapi Terus Bermaksiat


Jika tengah sakit, kita tak perlu bersedih atau meratapi keadaan. Sebab, itu bukan berarti Allah tidak sayang lagi pada kita.

Justru, dengan sakit tersebut, Allah ingin memberi kita hikmah agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Maka, kita harus selalu bersyukur dan sabar atas segala ujian yang datang.


Berikut adalah hikmah-hikmah yang bisa kita petik:


1. Sakit itu dzikrullah. Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.


2. Sakit itu istighfar. Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit, sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun.


3. Sakit itu tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yang akan terus diucapkan?


4. Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.


5. Sakit itu jihad. Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya.


6. Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit?


7. Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri, yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.


8. Sakit itu silaturrahim. Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.


9. Sakit itu gugur dosa. Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya.


10. Sakit itu mustajab doa. Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh yang sakit.


11. Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan, diajak maksiat tak mampu tak mau, dosa lalu malah disesali kemudian diampuni.


12. Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis, satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit.


13. Sakit meningkatkan kualitas ibadah, rukuk-sujud lebih khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama.


14. Sakit itu memperbaiki akhlak, kesombongan terkikis, sifat tamak di paksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.


15. Dan pada akhirnya sakit membawa kita untuk selalu ingat mati, mengingat mati dan bersiap amal untuk menyambutnya, adalah pendongkrak derajat ketaqwaan.


Penulis:

Ustad Faisal Kunhi, MA (Alumni Ponpes Gontor, Korps Da’i PKPU, pernah bertugas Duta Dai PKPU ke Korea Selatan dan Jepang).


(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya