Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, upaya untuk menurunkan suku bunga Kreidt Usaha Rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 12 persen membutuhkan biaya sekitar Rp900 miliar.
"Kita butuh dana sekitar Rp900 miliar," kata Bambang usai Rapat Kordinasi di Kantor Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jum'at 26 Juni 2015.
Baca Juga :
Mengoptimalkan Aset Negara
"Kita butuh dana sekitar Rp900 miliar," kata Bambang usai Rapat Kordinasi di Kantor Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jum'at 26 Juni 2015.
Baca Juga :
Pulau Tax Haven, Untung Rugi Masih Dikaji
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) bersama dengan jajaran dari kementerian, sektor perbankan, serta lembaga lembaga terkait.
Agenda yang dibahas dalam rakor kali ini adalah mengenai pemangkasan tingkat suku bunga dan pemberian subsidi suku bunga kepada Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tahun 2016.
Bambang menjelaskan, suku bunga tersebut bisa langsung diturunkan menjadi 12 persen tanpa melalui pengajuan mekanisme yang rumit. Nantinya, suku bunga KUR sebesar 12 persen juga termasuk dalam jaminan dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan mengeluarkan kebijakan tersebut, pemerintah mentargetkan suku bunga KUR pada tahun 2016 mencapai Rp30 triliun. "Total Rp30 triliun," kata dia.
Sekadar informasi, sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 12 persen. Nantinya, selisih bunga tersebut akan ditanggung atau disubsidi pemerintah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) bersama dengan jajaran dari kementerian, sektor perbankan, serta lembaga lembaga terkait.