Sumber :
- REUTERS/John Kolesidis
VIVA.co.id
- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, menilaiĀ krisis keuangan Yunani tidak akan berdampak kepada Indonesia. Dampak penyelesaian utang Yunani dikatakannya tidak akan berpengaruh kepada negara berkembang.
"Menurut saya tidak, karena paparan dari negara berkembang kepada Yunani juga sudah minimal sekali," ujar Mirza di Kompleks BI, Jakarta, Jumat 26 April 2015.
Baca Juga :
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Baca Juga :
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
"Menurut saya tidak, karena paparan dari negara berkembang kepada Yunani juga sudah minimal sekali," ujar Mirza di Kompleks BI, Jakarta, Jumat 26 April 2015.
Baca Juga :
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa masalah Yunani masih menunggu kesepakatan dan cara penyelesaiannya. Bila kesepakatan belum dapat tercapai, Yunani otomatis akan merugi dan bangkrut.
"Perundingan antara kreditur dengan penyelenggaraan negara Eropa dengan IMF (Dana Moneter Internasional) dan Yunani, berlanjut terus.Tetapi kembali lagi apakah dampaknya signifikan ke negara berkembang? sepertinya tidak. Dampak ke institusi keuangan di eropa juga tidak besar," jelasnya.
Sebagai informasi, Pemerintahan Yunani harus membayar utang senilai US$1,8 miliar yang akan jatuh tempo pada akhir Juni ini kepada International Monetary Fund (IMF). Yunani memerlukan utang baru untuk bisa menutup utangnya tersebut. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa masalah Yunani masih menunggu kesepakatan dan cara penyelesaiannya. Bila kesepakatan belum dapat tercapai, Yunani otomatis akan merugi dan bangkrut.