Jelang Lebaran, Orderan Perbaikan Sofa Meningkat Tajam

Bengkel sofa
Sumber :
VIVA.co.id
Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil
- Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan rejeki, hal ini juga dirasakan oleh tempat perbaikan sofa. Seperti bengkel sofa milik Sumarno misalnya, selama satu pekan masuk Ramadhan, orderan perbaikan sofa yang sedang dikerjakan melonjak 100 persen 

Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri
Masyarakat sepertinya ingin merayakan lebaran dengan tampil sebaik mungkin, dengan mulai berbenah, salah satunya dengan memperbaiki kursi atupun sofa yang dimiliki. Dalam sepekan bengkel tersebut biasanya hanya dapat orderan pernaikan 4-5 sofa.

Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen
"Order untuk memperbaiki sofa saat ini meningkat tajam. Dalam satu pekan bisa memperbaiki sofa hingga 10 kursi sofa," kata pemilik bengkel sofa Baskoro yang berlokasi di Desa Terbah, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonporogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 30 Juni 2015.

Menurut Sumarno, peningkatan orderan ini sudah terjadi sejak Bulan Ruwah lalu, tapi permintaan perbaikan sofa terus membanjiri hingga saat ini. Perbaikan sofa sengaja dilakukan masyarakat jauh-jauh hari, agar bisa digunakan saat Lebaran. 

"Masa pengerjaan sofa berbeda-beda, sekitar 2-5 hari, bergantung parah atau tidaknya tingkat kerusakan," tambahnya. 

Sumarno menerangkan, perbaikan sofa dilakukan secara maksimal dengan dibongkar secara menyeluruh. Kayu yang sudah lapuk termakan usia diganti dengan yang baru serta dipelitur, karet ban kendor dibenahi hingga kembali kuat, kemudian kain yang kusam bahkan jebol diganti baru. 

Hasilnya, sofa yang datang dengan kondisi reot, jebol dan kusam, berubah seperti baru. "Kualitasnya jangan ditanya. Lebih bagus dan lebih kuat dari sofa baru,"ungkapnya. 

Tarif yang dipatok Sumarno untuk perbaikan sofa cukup terjangkau, yakni berkisar Rp700.000 hingga Rp3 juta per set. Ini lebih murah ketimbang beli baru. Meski mengalami peningkatan orderan jelang Lebaran ini, tarif yang ia terapkan tetap sama, tanpa ada kenaikan.

"Karena saya bekerja melayani orderan setiap hari, bukan hanya pas mau Lebaran saja," jelasnya.

Menyikapi peningkatan orderan jelang Lebaran, Sumarno tidak lantas menambah karyawan untuk membantunya bekerja. Hanya dengan kinerja delapan karyawan yang dimilikinya kemudian digenjot dengan lembur agar orderan bisa selesai tepat waktu.

"Mereka saya gaji dengan sistem harian, Rp50.000 hingga Rp60.000 per hari," tuturnya.

Sejauh ini, Sumarno terus mendatangkan bahan baku perbaikan sofa seperti kayu, rotan dan kain dari Kulonprogo juga Kota Yogya. Selama 25 tahun membuka usaha, pelanggan yang datang kepadanya berasal dari berbagai daerah, mulai seputaran DIY hingga Purworejo.

"Ada yang masyarakat umum, ada yang instansi. Tapi jelang Lebaran ini saya utamakan masyarakat umum dulu," tuturnya.

Salah satu pelanggan, Widodo, memilih memperbaiki sofa miliknya ketimbang beli baru karena dinilai lebih hemat. Sofa ini akan digunakannya untuk menyambut tamu yang datang bersilaturahmi saat Lebaran. 

"Beberapa bagian sofa milik saya masih terlihat bagus. Mau dikemanakan, sayang kalau dibuang. Lebih baik diperbaiki saja," katanya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya