Sumber :
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, meluncurkan program revitaslisasi 5.000 pasar rakyat tahun 2015-2019.
Dikutip dari laman Sekretariat Negara, Rabu 1 Juli 2015, secara simbolis peluncuran tersebut dilaksanakan di Pasar Manis, Kelurahan Kedung Wuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pasar Tradisional Paling Gereget Sedunia
Baca Juga :
WTO Puji Reformasi Ekonomi Indonesia
Dikutip dari laman Sekretariat Negara, Rabu 1 Juli 2015, secara simbolis peluncuran tersebut dilaksanakan di Pasar Manis, Kelurahan Kedung Wuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pasar rakyat merupakan sebutan baru untuk pasar tradisional, yang sebelumnya diidentikkan dengan pasar kumuh, becek, dan bau akibat timbunan sampah dan pengelolaan yang kurang baik.
Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 9.559 pasar rakyat dengan jumlah kios mencapai 1.722.071 buah dan jumlah pedagang mencapai 2.639.633 orang.
Jokowi memaparkan, pemerintah hingga tahun 2019 menargetkan akan merevitalisasi 5.000 pasar, dengan target revitasilasi 1.000 pasar per tahunnya.
Tahun ini, kata Jokowi, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.075 triliun untuk merevitalisasi 325 pasar.
Melalui anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) tahun 2015, pemerintah menambah alokasi anggaran sebesar Rp1.311 triliun untuk merevitalisasi 325 pasar rakyat.
Dengan demikian, untuk merevitalisasi 1.000 pasar yang menjadi target tahun ini, dibutuhkan anggaran Rp2.386 triliun.
Khusus untuk Provinsi Jawa Tengah, tahun ini akan dibangun sebanyak 50 pasar dengan anggaran sebesar Rp179,3 miliar.
Revitalisasi pasar Manis di Kabupaten Banyumas bakal menyerap anggaran sekitar Rp10 miliar.
Nantinya, pasar rakyat ini diharapkan menjadi proyek percontohan, tidak hanya di Kabupaten Banyumas, melainkan juga di Jawa Tengah.
Pemerintah, saat ini mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke sektor-sektor produktif seperti membangun sektor pertanian, infrastruktur, termasuk merevitalisasi pasar. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pasar rakyat merupakan sebutan baru untuk pasar tradisional, yang sebelumnya diidentikkan dengan pasar kumuh, becek, dan bau akibat timbunan sampah dan pengelolaan yang kurang baik.
