- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, hari ini memimpin apel siaga pengendalian arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 1436H di Lapangan Ex IRTI Monas (Monumen Nasional), Jakarta Pusat, Rabu 8 Juli 2015. Ahok mengatakan, apel ini bertujuan untuk mendukung kelancaran, kenyamanan, kemanan dan ketertiban bagi seluruh penduduk DKI Jakarta selama Lebaran 2015.
“Jelang mudik tahun ini, saya minta untuk seluruh lurah dan camat memeriksa perumahan di daerah masing-masing agar aman, jangan sampai juga ada warga luar datang ke Jakarta yang malah tinggal di pemukiman kumuh atau pinggiran sungai dan rel kereta,” kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung itu menegaskan, DKI tidak pernah menolak kedatangan warga luar yang ingin masuk, hanya saja mereka yang mau masuk atau tinggal di Jakarta harus memiliki pekerjaan dan tempat tinggal, atau dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi ibukota.
“Kita sepakat kalau Jakarta adalah kota terbuka. Misalnya ada turis atau warga luar yang datang mau beli apartemen atau rumah di sini, ya silakan saja kami tidak pernah melarang, itu kan menghasilkan pajak juga buat kita. Tapi kalau datang tidak bawa uang dan hanya mengemis atau memenuhi pemukiman kumuh akan kita pulangkan kembali,” ujarnya.
Di samping itu, Ahok mengimbau agar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakara untuk terus melakukan pendataan terhadap setiap warga yang ada di Jakarta.
Ahok meminta agar setiap penghuni rumah susun harus memiliki KTP sesuai dengan rusun masing-masing. “Semua yang tinggal di rusun wajib mempunyai KTP rusun, kalau mereka tetap tidak mau pindah kita akan usir, banyak yang mau masuk ke rusun,” katanya.
Sebagai informasi, pelaksaan monitoring arus mudik dan balik akan terus dilakukan oleh Kepolisian, Dinas Perhubungan, Dukcapil, dan Kelurahan sejak H-9 sampai dengan H+7 di sejumlah lokasi yang tersebar di seluruh Jakarta. Sedangkan monitoring jumlah penduduk arus balik dilaksanakan sampai dengan H+14. (ren)
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
