Tekan Disparitas Harga, Mendag Luncurkan Perdagangan Daerah

Harga cabai rawit merah
Sumber :

VIVA.co.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berusaha mengurangi disparitas harga pangan antar daerah, dengan meluncurkan program Perdagangan Komoditas AntarDaerah, atau AntarPulau (AD/AP).

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Kemendag memfasilitasi perdagangan komoditas cabai antardaerah yang defisit cabai agar bisa terkoneksi ke daerah yang mengalami surplus cabai. Dengan begitu, terwujudlah pasar perdagangan cabai yang seimbang.

"Transaksi ini diharapkan bisa menekan disparitas harga cabai antardaerah," kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, dalam peluncuran program (AD/AP) di sentra produksi cabai Kecamatan Salabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 8 Juli 2015, dikutip dalam keterangannya.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng

Dalam pilot project  ini, Bulog Divisi Regional (Divre) Cianjur membeli cabai dari petani di sentra produksi cabai di Kecamatan Salabintana, Sukabumi, Jawa Barat. Lalu, didistribusikan ke Gudang Bulog Divre Palembang.

Dengan adanya pasar penyeimbang, diharapkan secara alamiah harga cabai di kota Palembang akan turun di bawah harga rata-rata nasional.

Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi

Harga jual cabai di Sukabumi sebesar Rp15 ribu kilogram, dan dengan memotong rantai distribusi, diharapkan harga cabai bisa dijual di Palembang sekitar Rp27-28 ribu per kg.

"Harga ini akan mampu menurunkan harga di pasaran yang saat ini berkisar Rp38.300 per kg. Pengiriman cabai ke Palembang, diharapkan sudah dilakukan pada 11 Juli 2015," kata dia.

Rachmat pun menginginkan program perdagangan tersebut, bisa diikuti oleh Dinas Perdagangan dari daerah sentra produksi cabai lainnya.

Dia mengatakan, pihaknya terus mendorong para pelaku usaha dan petani, agar melakukan perdagangan antardaerah, atau pulau, dan tak terpaku terhadap perdagangan regional.

"Ini adalah salah satu instrumen Kemendag dalam rangka stabilisasi harga komoditas. Untuk itu, peran serta pemerintah daerah dalam memuluskan perdagangan AD/AP sangat diperlukan," kata Rachmat.

Harga cabai rata-rata nasional dalam kurun waktu Januari-Juni 2015, menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan pada Januari 2015. Namun, harga cabai di Palembang masih di atas rata-rata harga nasional. Hal ini karena tingginya konsumsi cabai dibandingkan tingkat produksi setempat.

Menjelang Lebaran, harga cabai di Palembang ini berpotensi akan meningkat, karena karakteristik masyarakat Palembang yang mengonsumsi cabai lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya